Indonesia Capai Swasembada Pangan Hanya dalam Satu Tahun

Indonesia Capai Swasembada Pangan Hanya dalam Satu Tahun

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bicara ketahanan pangan.-Kementan-

JAKARTA, DISWAY.ID — Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas capaian besar sektor pangan nasional yang berhasil mewujudkan swasembada pangan hanya dalam waktu satu tahun.

Keberhasilan ini disebut sebagai buah kerja keras Kementerian Pertanian (Kementan) di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, bersama seluruh jajaran tim pangan nasional yang menjalankan strategi komprehensif mulai dari deregulasi kebijakan, intensifikasi lahan, hingga pengamanan ekosistem produksi pangan.

“Di bidang pangan, ini salah satu prestasi kita yang sangat melegakan. Saya beri waktu empat tahun untuk kita kembali swasembada, ternyata tim pangan kita berhasil dalam satu tahun. Jadi, ya boleh kita tegakkan kepala dengan penuh kehormatan,” ujar Presiden Prabowo dalam sidang kabinet di Jakarta.

BACA JUGA:Revisi UU HAM Siap Disahkan, Pigai Masukkan Korupsi sebagai Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Kementan mencatat bahwa produksi beras nasional periode Januari–Oktober 2025 telah mencapai 31,33 juta ton, tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.

Sementara itu, Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) juga memperkirakan produksi beras RI tahun ini akan mencapai 34,6 juta ton, atau tumbuh 4,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Amerika sudah ramal sebelumnya bahwa Pemerintah Prabowo–Gibran itu bisa mencapai 34 juta ton,” ungkap Mentan Amran Sulaiman.

Capaian tersebut menandai tonggak sejarah baru dalam perjalanan pertanian Indonesia.

Selain produksi beras yang melimpah, sejumlah indikator ekonomi pertanian juga mencetak rekor tertinggi:

  • Cadangan Beras Pemerintah (CBP) mencapai 4,2 juta ton per Juni 2025 — tertinggi sepanjang masa.
  • Nilai Tukar Petani (NTP) naik menjadi 124,36, rekor tertinggi dalam sejarah Indonesia.
  • Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah kering panen meningkat menjadi Rp6.500/kg, melindungi pendapatan petani.
  • Deregulasi pupuk dengan penghapusan 145 aturan tidak efisien mempercepat distribusi pupuk langsung dari pabrik ke petani.

Kemandirian Pangan Jadi Fondasi Ekonomi Nasional

Presiden Prabowo menilai keberhasilan ini menunjukkan bahwa sektor pertanian kini menjadi fondasi utama ekonomi nasional.

BACA JUGA:Satgas Pengendalian Harga Beras Dibentuk, PMJ Siap Cek Pasar dan Ritel di Jakarta

Di tengah ketidakpastian global dan fluktuasi harga pangan dunia, Indonesia berhasil membuktikan kemampuannya untuk mandiri dan menjaga kestabilan harga pangan di dalam negeri.

“Keberhasilan ini bukan hanya soal produksi, tapi juga soal keadilan bagi petani dan kedaulatan pangan bagi bangsa. Sistem yang efisien dan produktif telah mengubah wajah pertanian Indonesia,” kata Prabowo.

Langkah-langkah reformasi yang dijalankan Kementan terbukti efektif: mulai dari penyederhanaan birokrasi, pemberdayaan petani lokal, hingga modernisasi alat pertanian.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads