Bahlil Ingatkan Masyarakat untuk Tak Saling Hina: Belum Tentu Orang Ganteng Itu Cerdas Pikirannya
Bahlil mengatakan dirinya tidak terlalu mempermasalahkan meme atau komentar yang menyerangnya.-Disway/Anisha Aprilia -
JAKARTA, DISWAY.ID-- Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia mengingatkan masyarakat Indonesia untuk tidak saling menghina satu sama lain.
Ia menyebut Indonesia memiliki berbagai macam suku.
BACA JUGA:Alasan Kejagung 'Obok-obok' Kantor Bea Cukai, Ternyata ada Kerja Sama dengan Kemenkeu
"Indonesia ini kan satu kesatuan yang utuh. Indonesia tanpa Aceh, bukan Indonesia. Indonesia tanpa NTT, bukan Indonesia. Indonesia tanpa Papua, bukan juga Indonesia. Indonesia tanpa Jawa, bukan juga Indonesia.
“Begitupun Indonesia tanpa Kalimantan, bukan juga Indonesia. Jadi jadikanlah rumah kita bersama yang namanya Indonesia ini sebagai satu kesatuan. Kita harus jaga kekompakan ini," kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat, 24 Oktober 2025.
Ia meminta masyarakat untuk tidak terlena dengan adanya politik adu domba atau divide et impera.
"Jangan sampai kita terlena dengan politik divide et impera ala tradisional yang ala-ala yang primitif. Jangan,jangan," paparnya.
BACA JUGA:Karyawan SPPG Dianiaya dan Dilecehkan Atasan di Bekasi, Polisi Dalami CCTV
BACA JUGA:Aice Got You! Ubah Jakarta Jadi Panggung Ekspresi, Hadirkan Keceriaan dan Kreativitas Tak Kenal Usia
Setiap manusia tak ada yang sempurna. Ia menegaskan bahwa hanya Tuhan yang bisa membedakan kemuliaan manusia di muka bumi.
"Belum tentu orang ganteng itu cerdas pikirannya. Belum tentu orang yang tidak sempurna tubuhnya itu jelek pikirannya. Yang bisa membedakan kemuliaan orang, manusia di muka bumi, hanyalah dia dengan Tuhan. Kita nggak boleh menilai, melebihi batas kemampuan kita," ucap Bahlil.
Lebih lanjit, Bahlil mengatakan dirinya tidak terlalu mempermasalahkan meme atau komentar yang menyerangnya.
Sebab, sejak kecil ia sudah terbiasa menghadapi cemooh dan hinaan karena berasal dari keluarga sederhana.
BACA JUGA:Kericuhan di Rutan Gunung Sitoli, Ditjenpas Lakukan Investigasi!
BACA JUGA:Danau Kemiri Pagar Dewa Buktikan Kolaborasi Masyarakat dan PGN Mampu Ciptakan Desa Mandiri
"Saya jujur mengatakan begini ya, kalau meme ke pribadi saya, yang sudah mengarah ke pribadi, saya itu memang sudah biasa dihina sejak masih kecil," cerita dia.
"Karena saya kan bukan anak pejabat, saya kan anak orang dari kampung. Ibu saya kan memang hanya buruh cuci di rumah orang. Ayah saya buruh bangunan," sambungnya.
Karena itu, ia mengaku tak mempermasalahkan adanya meme tersebut.
"Jadi hinaan itu terjadi sejak saya SD, masih kecil. Jadi menurut saya itu nggak apa-apalah," imbuhnya.
Hanya saja, ia mengingatkan kepada semua pihak untuk bersikap tidak rasis.
"Sebenarnya kalau kritisi kebijakan itu nggak apa-apa. Tapi kalau sudah pribadi, sudah mengarah ke rasis, itu menurut saya nggak bagus lah," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: