bannerdiswayaward

Bahlil Sebut Negara Maju Dulu Juga Babat Hutan Kembali Viral Pasca Banjir Bandang Landa Aceh, Sumut dan Sumbar, M Said Didu: Tanpa Dasar Ilmiah!

Bahlil Sebut Negara Maju Dulu Juga Babat Hutan Kembali Viral Pasca Banjir Bandang Landa Aceh, Sumut dan Sumbar, M Said Didu: Tanpa Dasar Ilmiah!

Video yang menampilkan Bahlil sebut negara maju dulu babat hutan kembali viral pasca banjir bandang landa Aceh, Sumut dan Sumbar.-dok disway-

JAKARTA, DISWAY.ID – Video yang menampilkan Bahlil  sebut negara maju dulu babat hutan kembali viral pasca banjir bandang landa Aceh, Sumut dan Sumbar.

Adapun potongan video tersebut terlihat Bahlil Lahadalia selaku Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia menyampaikan pemaparan terkait program hilirisasi Indonesia saat acara Jakarta Geopolitical Forum IX/2025 pada 4 Juni lalu.

Video yang diposting Muhammad Said Didu di akun @msaid_didu ini mendapatkan berbagai komentar dari netizen.

Salah satu netizen August Hnedri dengan akun @Hnedri meuliskan komentar, ‘Pak Bahl, kita berlaku Ihsan bukan terhadap sesama manusia saja, seperti yg bapak sampaikan itu’.

“Tapi sebagai manusia cerdas kita juga berlaku Ihsan terhadap makhluk lain. Berlaku Ihsan terhadap rumah gajah, harimau, dan burung2 cantik yang tinggal di Hutan. Salam cerdas, Pak,” tulisnya.

Adapun pernyataan Bahlil saat itu terkait bagaimana negara memanfaatkan sumber daya alam, mulai dari hutan dan tambang.

BACA JUGA:Jenderal Polisi Dilantik Jadi Inspektur Jenderal, Menkum Disemprot Langgar Putusan MK

BACA JUGA:Dirut Perumda Tirta Patriot Terlihat Tertidur saat RDP, Dewas Angkat Bicara: Rapat Sedang Diskors

Bahkan dalam pernyataanya Bahlil mempertanyakan kenapa Indonesia mau melakukan eksploitasi sumber daya alamnya ada yang merasa terganggu.

"Negara-negara lain pada saat era 40an, 50an dan 60an, mereka-kan banyak hutan juga, mereka juga punya tambang banyak, semua mereka punya banyak," papar Bahlil Lahadalia selaku Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia saat acara Jakarta Geopolitical Forum IX/2025 pada 4 Juni lalu.

Bahlil menambahkan bahwa pada saat itu negara mereka belum maju seperti saat sekarang.

"Maka mereka mengambil sumber daya alam mereka, hutannya dibabat, tambangnya diambil dan mungkin lingkungan mereka saat itu tidak lebih baik dari apa yang kita lakukan sekarang," ungkapnya.

"Pertanyaan saya, siapa yang memprotes mereka saat itu".

"Sekaranag negara kita, negara-negara yang berkembang, yang mempunyai sumber daya alam, yang beru memulai untuk berfikir mendapatkan nilai tambah untuk kemudian mensejahterakan rakyatnya, untuk bisa membanggun, kok ada yang merasa terganggu, ada apa di balik itu" tanya Bahlil.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads