Andre Rosiade Sentil Erick Thohir: Patrick Kluivert Hancurkan Timnas Indonesia, Tapi Belum Ada Rapat Evaluasi Exco PSSI
Anggota DPR RI sekaligus penasihat klub Semen Padang FC, Andre Rosiade, melontarkan kritik keras kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir atas belum digelarnya rapat evaluasi Exco pasca kegagalan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.-Tangkapan layar YouTube-
“Tidak ada latihan simulasi. Alasannya karena takut diintip oleh Arab Saudi. Itu alasan yang tidak logis. Kalau saya bohong, silakan bantah oleh BTN atau PSSI,” ucapnya.
Andre menegaskan, sampai kini tidak ada bantahan dari pihak PSSI atau Badan Tim Nasional (BTN), yang menurutnya menjadi bukti bahwa informasi tersebut benar.
BACA JUGA:Media Cup 2025 Resmi Dimulai, I.League Dorong Jadi Wadah Kreativitas dan Kolaborasi
Andre menjelaskan bahwa kritiknya bukan asal bicara, karena ia sendiri terlibat langsung dalam pengelolaan sepak bola melalui perannya sebagai penasihat Semen Padang FC.
“Saya bukan pengamat, saya pelaku sepak bola. Saya lima musim ini mencari dana supaya Semen Padang tetap bisa bertanding dan tidak dijual keluar Sumatera Barat,” ujarnya.
Meski bukan manajemen atau pemilik klub, Andre menegaskan dirinya selalu mendengarkan aspirasi suporter dalam mengambil keputusan, termasuk pergantian pelatih dan waktu pertandingan.
“Kalau suporter minta pelatih ganti, saya sampaikan. Kalau minta main malam, saya perjuangkan. Kalau pemain tidak layak, saya minta pelatih evaluasi. Begitulah cara kami melakukan perbaikan,” jelasnya.
Menurut Andre, semangat evaluasi seperti itu seharusnya juga diterapkan di tubuh PSSI.
BACA JUGA:Profil Thomas Doll, Pelatih Jerman yang Digadang-gadang Cocok Nahkodai Timnas Indonesia
BACA JUGA:Jay Idzes Bongkar Rahasia Memimpin Timnas Indonesia di Usia 24 Tahun
Desak Evaluasi Terbuka dan Objektif
Andre meminta PSSI agar segera menggelar evaluasi yang jujur, objektif, dan rasional, dengan membandingkan era kepelatihan Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert.
“Lakukan evaluasi secara terbuka. Biarkan manajer tim dan BTN menjelaskan apa bedanya zaman Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert. Dari situ kita bisa tahu apa yang salah,” katanya.
Ia menegaskan, Timnas Indonesia bukan milik federasi atau individu, melainkan milik seluruh rakyat Indonesia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: