Kadin Dorong Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani Lewat Kolaborasi Nasional

JAKARTA, DISWAY.ID – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menegaskan komitmennya memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus mendorong kesejahteraan petani sebagai bagian dari upaya mewujudkan visi Indonesia Incorporated.

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pangan Kadin Indonesia, Mulyadi Jayabaya, mengatakan, peningkatan produktivitas pangan menjadi kunci penting dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.

“Kita ini target tanaman pangan per hektar itu 52 ton, tapi sekarang baru tercapai 5 ton. Karena apa? Kekurangan bibit unggul. Baru mencapai 3–5 ton, sementara kebutuhan bangsa Indonesia ini mencapai 35 juta ton,” ujar Mulyadi seusai Rapat Koordinasi Nasional Kadin Indonesia, di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Jumat (7/11/2025).

BACA JUGA:Tancap Gas Usai Dilantik, Jimly: Komisi Reformasi Polri Target Lapor ke Presiden dalam 3 Bulan

Mulyadi menilai, selain perbaikan kualitas bibit, dukungan pemerintah dalam bentuk kemudahan perizinan dan akses ekspor juga penting untuk memperkuat sektor pertanian.

“Untuk pertumbuhan ekonomi yang bagus, salah satunya lewat kemudahan perizinan dan ekspor. Pemerintah harus menyiapkan bibit unggul agar hasilnya maksimal,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Perekonomian Kadin Indonesia, Franky O. Widjaja, menyampaikan bahwa Kadin juga tengah memperkuat koordinasi di sektor pangan dan energi, dengan mencontoh keberhasilan program Inclusive Closed Loop di industri sawit.

“Tadi kita sudah rumuskan bagaimana sukses di sawit lewat pendampingan melekat bisa diduplikasi ke produk lain,” jelas Franky.

BACA JUGA:Kisah Bocah Baduy Korban Begal yang Sempat Ditolak RS karena KTP di Jakarta, Kini Disambangi Gubernur Banten

Ia menambahkan, kolaborasi dengan kementerian perdagangan dan pelibatan berbagai pemangku kepentingan menjadi langkah strategis untuk meningkatkan ekspor serta penerimaan negara.

“Lebih banyak yang perlu ditingkatkan untuk tujuan peningkatan ekspor dan penerimaan negara,” ujarnya.

Sumber: