Kemenkes Soroti Dampak Fatherless: Wanita Tanpa Figur Ayah Lebih Mudah Dirayu Pria
Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi menyatakan bahwa anak perempuan yang tumbuh dengan ketiadaan atau minimnya figur ayah yang suportif cenderung memiliki kerentanan emosional lebih mudah dirayu.-Disway/Hasyim Ashari-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali menyoroti dampak serius dari fenomena Fatherless Generation di Indonesia, khususnya pada kesehatan mental dan kerentanan sosial anak perempuan.
Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi menyatakan bahwa anak perempuan yang tumbuh dengan ketiadaan atau minimnya figur ayah yang suportif cenderung memiliki kerentanan emosional lebih mudah dirayu.
BACA JUGA:Polisi Tipu Anak PNS Tangerang agar Masuk Akpol, Polda Banten Tetapkan DPO Zaenal Arifin!
BACA JUGA:BGN Siapkan Program MBG untuk Suku Baduy, Gunakan Pangan Lokal
Pernyataan ini merupakan bagian dari upaya Kemenkes untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran ayah dalam pengasuhan sebagai pilar utama pencegahan masalah kesehatan mental dan perilaku berisiko pada remaja.
"Pada saat pertumbuhan itu pada anak-anak khususnya figur ayahnya ini dia tidak ada, maka dikhawatirkan disuatu titik dia akan ada hal-hal yang macam-macam misalnya dia kalau anaknya perempuan maka dia akan merindukan suatu sosok ayah," kata Imran kepada awak media, 12 November 2025.
"Sehingga perempuan ini akan lebih mudah dirayu, lebih mudah tertarik sama orang-orang yang figur ayah ini kuat sehingga Arah perkembangan jiwanya dan juga suatu sifat-sifatnya pergaulannya juga akan tergantung," tambahnya.
BACA JUGA:DPR Usul Mobil Pengantar Makan Bergizi Gratis Dipasang GPS, BGN Setuju!
BACA JUGA:COP30 di Belem: Brasil Serukan COP of Truth, Indonesia Tegaskan Aksi Nyata dan Kepemimpinan Iklim
Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan dalam memperingati Hari Ayah Nasional membuat program bernama 'Pengasuhan Positif', dimana program tersebut salaah satu poinnya pembagian peran antara ibu dan ayah dalam mengasuh keluarga.
"Kita punya program yang namanya pengasuhan positif. Jadi disitu salah satu topik yang diberikan, kalau gak salah ada enam topik Itu adalah tadi pembagian peran itu ada Tapi dia tidak hanya khusus Untuk ayahnya tetapi ya harus ibu sama," kata Imran.
Kesehatan Mental Anak Perempuan Jadi Prioritas
Kemenkes menekankan bahwa isu ini harus ditangani dari akarnya melalui penguatan keluarga dan layanan primer.
BACA JUGA:DPRD DKI Sahkan APBD 2026 Rp81,3 Triliun, Subsidi Pangan Murah Dipangkas
BACA JUGA:Besok Roy Suryo Diperiksa sebagai Tersangka Tudingan Ijazah Palsu Jokowi
Transformasi Layanan Primer Kemenkes bertujuan tidak hanya fokus pada kesehatan fisik Ibu dan Anak, tetapi juga mencakup skrining kesehatan mental dan penguatan peran orang tua.
Kemenkes mengimbau seluruh pihak, mulai dari keluarga hingga lembaga pendidikan, untuk menyadari pentingnya kehadiran emosional ayah sebagai kunci perlindungan utama bagi remaja putri dari kerentanan sosial dan psikologis.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
