Banjir Melanda Aceh dan Sumut, Ribuan Warga Mengungsi hingga Layanan Kesehatan Dipantau Ketat
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers-Hasyim Ashari-
JAKARTA, DISWAY.ID – Curah hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir memicu banjir besar di sejumlah wilayah Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).
Ribuan rumah terendam, akses transportasi lumpuh, dan warga terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Di Aceh, banjir terparah melanda Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Timur. Ketinggian air di beberapa titik mencapai pinggang orang dewasa, menenggelamkan permukiman dan fasilitas umum.
BACA JUGA:Banjir dan Longsor Landa 4 Kabupaten di Sumatera Utara, 8 Warga Tewas
Di Sumut, wilayah pesisir dan dataran rendah—termasuk Deli Serdang dan Langkat—juga terdampak signifikan.
Situasi lebih mengkhawatirkan terjadi di Kabupaten Tapanuli Selatan. Banjir dan tanah longsor yang terjadi bersamaan menyebabkan delapan warga meninggal dunia, 58 orang luka-luka, dan 2.851 warga harus mengungsi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat, bencana tersebut berdampak pada 11 kecamatan, yaitu: Sipirok, Marancar, Batangtoru, Angkola Barat, Muara Batangtoru, Angkola Sangkunur, Angkola Selatan, Sayur Matinggi, Batang Angkola, Tanah Timbangan, dan Angkola Muaratais.
Selain kerusakan rumah dan infrastruktur, warga kini juga berhadapan dengan risiko penyakit pascabanjir, seperti diare, infeksi kulit, hingga demam berdarah.
BACA JUGA:2 Kapal Karam di Selat Malaka, 7 Korban Selamat Setelah 3 Hari Terapung di Laut
Pemerintah Pastikan Pelayanan Kesehatan Masih Terkendali
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan bahwa layanan kesehatan di wilayah terdampak masih berada dalam kapasitas pemerintah daerah.
“Untuk kejadian di Aceh dan Sumatera, kita pantau. Sekarang masih bisa ditangani oleh Dinas Kabupaten/Kota dan Provinsi. Kita membuatnya berjenjang,” ujar Budi di kantor Kementerian Kesehatan, Kamis (27/11/2025).
Ia menegaskan bahwa Pusat Krisis Nasional siap memberikan dukungan jika kapasitas daerah mulai kewalahan.
“Kita selalu ada di Pusat Krisis Nasional yang mencadangkan Dinas Kesehatan Provinsi dan Kota. Kalau mereka tidak bisa, kita masuk,” kata Budi.
BACA JUGA:Korlantas Polri Diusulkan Diubah Jadi Balantas, Dipimpin Bintang Tiga
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
