bannerdiswayaward

Privasi Finansial Terancam, SkorKu Ingatkan Bahaya Berbagi Data Sembarangan

Privasi Finansial Terancam, SkorKu Ingatkan Bahaya Berbagi Data Sembarangan

Pemerintah melalui OJK telah bergerak melalui kampanye dan pembentukan Satgas PASTI, namun upaya perlindungan tidak bisa hanya bergantung pada regulator. -Istimewa-

Sinergi antara regulator, aparat penegak hukum, lembaga jasa keuangan, hingga platform edukasi keuangan dinilai menjadi kunci untuk memutus rantai penipuan dan penyalahgunaan data.

Di tengah kondisi tersebut, teknologi pemantauan skor kredit seperti SkorKu menjadi relevan. 

Aplikasi ini memungkinkan masyarakat memeriksa dan memantau perubahan skor kredit dan riwayat kredit secara berkala, mendeteksi awal potensi adanya aktivitas perkreditan  yang tidak wajar atas nama mereka, serta memberikan edukasi mengenai perlindungan data pribadi.

SkorKu juga menekankan bahwa menjaga skor kredit tidak hanya berkaitan dengan membayar tagihan, tetapi juga memastikan akses terhadap data finansial tetap berada di tangan pemilik sah. 

Edukasi mengenai larangan membagikan kode OTP, data pribadi, atau memberikan izin penggunaan identitas pribadi seperti KTP turut disosialisasikan kepada pengguna.

BACA JUGA:UNDP Rayakan 3 Tahun Kerja Sama Majukan Lanskap Berkelanjutan Lewat Pameran Foto dan Gelar Wicara

BACA JUGA:Pengunjung GJAW 2025 Kepincut Sensasi Test Drive Mobil Listrik BYD: Sport Mode Jadi Favorit, Atto 1 Primadona!

Menurut Nora Asteria, Head of Consumer Business CBI, isu keamanan finansial ini tidak hanya soal teknologi, tetapi juga menyangkut hubungan personal dan kesadaran individu. 

“Keamanan finansial hari ini membuka diskusi yang lebih luas tentang batas antara kepercayaan personal dan tanggung jawab individu,” ujar Nora. 

“Pelaku penipuan memanfaatkan emosional pengguna, misalnya dengan menanamkan rasa takut atau panik, kasihan, bahkan rasa senang, contoh iming-iming menang undian. 

Selain itu, kebanyakan orang juga tidak berpikir panjang ketika HP, akun, atau kartu pengenal mereka dipinjamkan ke pihak lain. 

Padahal seharusnya hal-hal tersebut adalah hal penting dan confidential yang seharusnya dijaga kerahasiaannya dengan baik karena data kita berhubungan langsung dengan reputasi finansial kita. 

BACA JUGA:Darurat Banjir Padang 2025: 8 Orang Meninggal, Lebih dari 31 Ribu Warga Terisolasi

BACA JUGA:Momen Menegangkan Tim SAR Evakuasi Korban Banjir Bandang yang Bertahan di Pohon Kelapa

Jika terjadi kredit macet, konsekuensi finansial dan hukum akan dijatuhkan kepada pemilik data.  Karena itu, literasi finansial harus mencakup pemahaman tentang hak dan batas privasi dalam lingkup keluarga dan pertemanan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads