Predator Timnas Terbentuk! Mauro Zijlstra Ancam SEA Games, Reaksi Pelatih Thailand Menohok Segani Garuda Muda

BACA JUGA:Indra Sjafri Ungkap 8 Pemain yang Dicoret Berpeluang Dipanggil Lagi ke Timnas Indonesia U-22

Kombinasi antara keraguan orang terdekat Giovanni van Bronckhorst dan penilaian objektif Erick Thohir membuat kita harus mulai menurunkan ekspektasi.

Mimpi melihat total football Ala Giovanni van Bronckhorst mungkin indah, tapi jika secara teknis dan visi tidak ketemu, memaksakan kehendak hanya akan berujung pada kekecewaan.

Kita harus mulai membuka mata bahwa nama besar saja tidak cukup jika hati dan visinya belum satu frekuensi dengan kebutuhan mendesak Timnas Indonesia saat ini yang butuh pelatih, petarung.

Realita ini mengajarkan kita untuk mempercayai proses seleksi federasi yang mencari sosok paling tepat guna, bukan sekadar sosok yang populer di telinga suporter.

BACA JUGA:Ivar Jenner Siap Bersinar Gendong Timnas U-22, 23 Pemain Resmi Tiba di Bangkok Jelang SEA Games 2025

Adu ketajaman striker Garuda Muda untuk SEA Games

Indra Sjafri kini dihadapkan pada masalah yang paling menyenangkan bagi seorang pelatih, yaitu kebingungan memilih siapa yang pantas menjadi ujung tombak di antara enam predator muda yang sedang lapar gol.

Menjelang SEA Games 2025, stok penyerang Timnas Indonesia U-22 melimpah ruah dengan kualitas yang merata.

Analisis terbaru membedah enam nama yang berpotensi mengisi trisula maut di lini depan.

Diposisi teratas ada Mauro Zijlstra yang dianggap paling tajam dengan statistik golnya di level U-21 Belanda yang sukses mengemas tiga gol. Insting predatornya adalah yang paling kita butuhkan.

Kemudian ada Rafael Struick yang masih mencetak satu gol musim ini untuk Dewa United. Namun dia selalu menjadi pembeda dengan pergerakan tanpa bolanya.

BACA JUGA:Indra Sjafri Ungkap Keputusan Rilis 23 Pemain Timnas U-22 untuk SEA Games 2025

Nama ketiga adalah Hokky Caraka. striker dengan gaya main ngotot yang tak kena lelah menekan bek lawan. Ia juga baru mencatat satu gol untuk Persita.

Selanjutnya ada Jens Raven, si jangkung yang menjadi ancaman nyata di udara.

Tak ketinggalan Rahmat Arjuna yang menawarkan kecepatan di sisi sayap serta Marselino Ferdinan yang meski berposisi asli gelandang sangat mematikan jika dipasang sebagai penyerang lubang atau sayap.

Sumber: