Ahli Spesialis Penyakit Dalam UI Ungkap Daftar Penyakit yang Mengancam Korban Banjir dan Longsor Sumatera
fenomena yang terjadi di Sumatra dipicu oleh siklon tropis yang terbentuk sangat dekat dengan garis ekuator, sebuah kejadian yang jarang muncul.-BNPB-
Infeksi tetanus terjadi jika masyarakat yang kebetulan sedang membersihkan lokasi pasca banjir dan tertusuk paku yang berpotensi masuknya bakteri clostridium tetani yang banyak dijumpai pada debu dan kotoran hewan.
Bakteri lebih mudah masuk melalui terinjak benda tajam. Kita masih ingat bahwa setelah Tsunami di Aceh dilaporkan banyak kasus masyarakat yang terinfeksi tetanus.
Pasien tetanus biasanya terjadi setelah 4-21 hari setelah masuknya kuman ke dalam tubuh.
BACA JUGA:Mikroplastik Tingkatkan Risiko Penyakit bagi Lansia Rentan
Pasien akan mengalami kekakuan tangan, badan dan tengkuk dan terasa sakit. Pasien mengalami kaku kuduk.
Selain penyakit tetanus penyakit yang perlu diantisipasi jika berhubungan dengan pembersihan lokasi banjir adalah penyakit leptospirosis. penyakit ini acap kali muncul setelah banjir.
"Mengingat dampak yang memang tidak kecil masyarakat yang sedang mengalami musibah banjir ini harus dibantu," katanya.
Mereka harus dilengkapi dengan alat pelindung diri saat membersihkan bekas banjir, misal dengan sepatu bot, masker, sarung tangan pelindung kepala dan mata.
Mengingat bakteri ini bisa masuk dari luka pada kaki dan tangan atau tertelan.
BACA JUGA:Kemenkes: Tren Kasus Penyakit Influenza, ISPA, dan COVID Meroket, Pemicunya Diduga Musim Pancaroba
Disinfektan juga harus didistribusikan kepada masyarakat yang akan membersihkan lokasi pasca banjir.
Untuk para pengungsi harus dijaga bahwa para pengungsi tetap dijaga makan dan minumnya, selimut dan alas tidur yang memadai dan berbagai fasilitas protokol
Kesehatan seperti, masker dan sabun atau hand sanitizer untuk menekan penularan infeksi.
"Kita semua berharap musibah ini cepat berlalu dan kondisi kerusakan bisa segera teratasi, agar masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti biasa," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
