bannerdiswayaward

Penyakit Leptospirosis Ancam Korban Banjir Sumatera, Berhari-Hari Bertahan di Pengungsian

Penyakit Leptospirosis Ancam Korban Banjir Sumatera, Berhari-Hari Bertahan di Pengungsian

Penyakit leptospirosis juga dikenal dengan penyakit demam kuning, mengancam korban banjir Sumatera--ilustrasi

JAKARTA, DISWAY.ID - Sanitasi yang buruk, kondisi yang seadanya bersama pengungsi lainnya serta daya tahan tubuh yang drop, membuat kondisi pengungsi korban banjir Sumatera rentan diserang penyakit. 

Ahli Spesialis Penyakit Dalam dan Guru Besar FKUI/RSCM Prof Ari Fahrial Syam mengatakan selain penyakit tetanus penyakit yang perlu diantisipasi jika berhubungan dengan pembersihan lokasi banjir adalah penyakit leptospirosis.

Penyakit ini acap kali muncul setelah banjir. 

BACA JUGA:Ahli Spesialis Penyakit Dalam UI Ungkap Daftar Penyakit yang Mengancam Korban Banjir dan Longsor Sumatera

Penularan Leptospirosis

Penyakit ini terjadi karena pasien tertular melalui paparan dengan kotoran tikus.

Penyakit leptospirosis juga dikenal dengan penyakit demam kuning.

Karena memang pasien dengan leptospirosis ini mengalami demam tinggi, menggigil, mual, muntah dan mata, kulit serta buang air kecil berwarna kuning.

Karena memang infeksi ini menyerang liver maka sering disebut hepatitis non virus.

Yang menjadi masalah lain adalah komplikasi leptospirosis dapat menyebabkan terjadi gagal ginjal akut, pankreatitis, meningitis dan perdarahan jika infeksi setelah berlangsung sistemis. 

BACA JUGA:DPR Bakal Panggil Raja Juli, Bahas Pembentukan Tim Investigasi Banjir di Sumatera

"Mengingat dampak yang memang tidak kecil masyarakat yang sedang mengalami musibah banjir ini harus dibantu," katanya kepada Disway.

Mereka harus dilengkapi dengan alat pelindung diri saat membersihkan bekas banjir, misal dengan sepatu bot, masker, sarung tangan pelindung kepala dan mata.

Mengingat bakteri ini bisa masuk dari luka pada kaki dan tangan atau tertelan.

Disinfektan juga harus didistribusikan kepada masyarakat yang akan membersihkan lokasi pasca banjir.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads