Kemenkop Optimalkan Koperasi Suplai Bahan Baku untuk SPPG Program MBG
Koperasi Ponpes Ittifaq di Ciwidey Bandung sudah terbukti mampu memasok produk pertanian ke jaringan ritel modern.-Istimewa-
“Kita perlu memetakan titik SPPG dan menyinkronkannya dengan koperasi agar suplai berjalan lancar,” katanya.
Kemenkop juga telah memetakan potensi koperasi melalui program Kopdes/Kel Merah Putih yang melibatkan petani, peternak, nelayan hingga UMKM lokal.
Menjawab tantangan pasokan daging dan telur ayam, Ferry menegaskan koperasi peternak dapat menjadi pemasok utama bagi SPPG.
BACA JUGA:Siapkan Rp500 Miliar untuk Bencana Sumatera, RI Belum Buka Bantuan Asing
BACA JUGA:6 Debt Collector Diamankan, Diduga Hendak Tarik Paksa Kendaraan di Johar Baru
“Koperasi siap menambah populasi ayam dengan pembiayaan tepat untuk memastikan suplai stabil,” tegasnya.
Selain pemasok bahan baku, koperasi bisa menjadi pengelola dapur, pengolah makanan, hingga pengelola limbah dalam ekosistem MBG.
Sementara itu, Menko Pangan Zulkifli Hasan menyebut Rakortas ini sebagai langkah implementasi awal Perpres 115/2025 dan Keppres 28/2025 yang menegaskan tugas tiap kementerian dalam mendukung pelaksanaan MBG.
Zulhas menekankan bahwa koperasi, UMKM, dan BUMDes harus mendapatkan porsi besar sebagai pemasok bahan baku protein seperti ikan, telur, dan ayam.
BACA JUGA:Istana Belum Berencana Minta Bantuan Luar Negeri untuk Tangani Bencana di Sumatera
BACA JUGA:IHSG Potensi Menguat, Ini Rekomendasi Saham Pilihan Analis
“Pemenuhan karbohidrat aman, kita fokus habis-habisan untuk memenuhi protein,” tambahnya .
Kepala BGN Dadan Hindayana melaporkan, hingga kini beroperasi 16.630 SPPG yang melayani 47,2 juta penerima manfaat. Targetnya, jumlah tersebut meningkat menjadi sekitar 20 ribu SPPG pada akhir tahun.
Sinergi dengan koperasi dinilai penting karena banyak SPPG berada dekat pusat aktivitas ekonomi masyarakat desa.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
