Dari Unand hingga UNP, Kampus di Sumbar Kompak Terjun Korban Bencana Banjir

Dari Unand hingga UNP, Kampus di Sumbar Kompak Terjun Korban Bencana Banjir

Universitas Andalas ikut terjun langsung bantu banjir Sumbar--Unand

Layanan psikososial berbasis seni disiapkan untuk membantu anak-anak dan warga yang mengalami tekanan pascabencana. 

Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatra Barat menggerakkan puluhan hingga ratusan relawan melalui Posko UM Sumbar Peduli untuk melakukan pembersihan, pembukaan akses, pemberian layanan kesehatan gratis dan trauma healing.

Tiga nagari prioritas: Pagadih, Sungai Landia, dan Malalak Timur yang menjadi pusat misi kemanusiaan kampus.

Universitas Putra Indonesia YPTK bergerak ke titik-titik paling terdampak seperti Gunung Pangilun dan Batu Busuk dengan bantuan sembako, air bersih, peralatan kebersihan, hingga bantuan bayi.

Relawan kampus turun langsung ke rumah-rumah mahasiswa dan dosen terdampak untuk memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi.

BACA JUGA:Prabowo Cabut Sementara HGU, Pembangunan Huntara Dipercepat Bagi Korban Banjir-Longsor Sumatera

Selain itu UPI YPTK juga berkolaborasi dengan influencer dan platform bantuan sosial menghadirkan, sartu excavator, dua dump truck, dan dukungan psikolog dari Fakultas Psikologi.

Bantuan ini mempercepat pembersihan rumah warga dan membantu pemulihan mental masyarakat yang masih terpukul. 

Selain kampus-kampus yang telah tercatat dalam laporan awal ini, berbagai perguruan tinggi lain di Sumbar juga bergerak cepat dan aktif dalam penanganan bencana melalui, pengiriman relawan mahasiswa, gerakan donasi internal, pembukaan posko kampus, penyediaan layanan kesehatan, pendistribusian logistik, serta kontribusi tenaga ahli untuk asesmen geologi, lingkungan, dan sosial.

BACA JUGA:58 Rumah Sakit di Aceh Terdampak Banjir Sudah Beroperasi, 64 Puskesmas Masih Tutup

Kemdiktisaintek terus menghimpun pembaruan data harian dari seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Sumatra Barat, termasuk kampus-kampus yang saat ini masih dalam proses pelaporan formal.

Mengingat situasi lapangan yang sangat dinamis, data akan terus bergerak seiring bertambahnya relawan, bantuan, dan kebutuhan masyarakat.

BACA JUGA:58 Rumah Sakit di Aceh Terdampak Banjir Sudah Beroperasi, 64 Puskesmas Masih Tutup

Gerakan perguruan tinggi di Sumbar menjadi bukti bahwa kapasitas akademik dan kemanusiaan dapat bersatu dalam misi besar pemulihan daerah.

Kemdiktisaintek akan terus memperkuat koordinasi, mendorong kolaborasi antar perguruan tinggi, serta memastikan potensi akademik, teknologi, dan kemahasiswaan bersinergi untuk mempercepat pemulihan bencana.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads