Kunjungan Delegasi Indonesia ke Hayrat Foundation Istanbul: Menguatkan Islam Wasathiyah dan Kolaborasi Global
Delegasi Indonesia terdiri dari lima akademisi lintas kampus, yakni: Prof. Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si. (UIN Jakarta), Dr. Muhtadi, M.Si. (UIN Jakarta), Dr. Deden Mauli Darajat, M.Sc. (UIN Jakarta), Dr. Asep Shodiqin, MA (UIN Bandung), dan Dr. Tata Septayu--istimewa
FGD ini menghasilkan kesepakatan penyusunan peta jalan kerja sama akademik, termasuk, riset kolaboratif bidang dakwah dan studi Islam, pertukaran dosen dan mahasiswa, konferensi tahunan moderasi beragama.
Benchmarking Filantropi Global bersama Hayrat Yardım Derneği (Hayrat Aid)
Dalam aspek filantropi, kunjungan ke Hayrat Aid memberikan pembelajaran penting tentang pengelolaan zakat–kemanuasiaan.
Organisasi ini memiliki rekam jejak kuat di 90 negara dengan lebih dari 300 koordinator di Turki.
Diskusi difokuskan pada manajemen mutu filantropi, transparansi dan akuntabilitas, pengukuran dampak (impact measurement), sponsorship yatim, zakat, qurban, hingga respon darurat.
Dr. Tata menilai model Hayrat Aid dapat diadaptasi untuk memperkuat ekosistem zakat Indonesia. Dr. Asep menyebut pentingnya komparasi strategi dan governance dalam filantropi modern.
Kedua pihak menyepakati, kolaborasi tim riset bersama, workshop praktik terbaik, dan studi komparatif antarorganisasi zakat–filantropi.
BACA JUGA:Manchester United Didekati Investor Baru dari Arab Saudi? Turki Al-Sheikh Beri Sinyal Kuat
Islam Wasathiyah sebagai agenda global
Kunjungan ini menunjukkan bahwa moderasi beragama bukan lagi isu domestik Indonesia, tetapi menjadi kontribusi strategis bagi dunia Islam.
Turki dan Indonesia sama-sama menegaskan bahwa Islam adalah rahmatan lil ‘alamin, pendidikan adalah benteng melawan ekstremisme, dan kolaborasi antarnegara diperlukan untuk stabilitas global.
Diskusi Islam wasathiyah berfungsi sebagai soft power diplomacy yang memperkuat citra Indonesia sebagai pusat moderasi Islam dunia.
Dalam hal penguatan global academic influence disepakati bersama untuk kolaborasi, yaitu joint research, student mobility program, publikasi internasional.
Hal ini akan meningkatkan reputasi akademik Indonesia di panggung ilmiah internasional.
Semua ini sejalan dengan visi World Class University dan optimasi peran kampus dalam networking global.
Kunjungan ini menegaskan bahwa pendidikan, riset, dan kemanusiaan adalah tiga pilar penting yang dapat memperkuat hubungan Indonesia–Turki sekaligus memperluas kontribusi Indonesia bagi umat dan kemajuan peradaban global.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: