BAB Berdarah Bukan Cuma Ambeien, Jangan-Jangan Penyakit Radang Usus Kronis

BAB Berdarah Bukan Cuma Ambeien, Jangan-Jangan Penyakit Radang Usus Kronis

Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, MMB, SpPD, K-GEH, FACP, FACG, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterohepatologi, menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap gejala IBD.--Istimewa

“Oleh karena itu, banyak pasien yang tidak segera memeriksakan diri. Padahal, jika tidak segera ditangani, penyakit ini dapat berkembang menjadi komplikasi yang berat. Mendeteksi IBD lebih awal memungkinkan pasien mencegah terjadinya komplikasi. Pemeriksaan dapat meliputi pemeriksaan riwayat pasien, fisik, laboratorium, endoskopi, biopsi, serta pemindaian (CT scan dan MRI),” ucapnya

BACA JUGA:Sifat Jelek Marcus Rashford dari MU Bikin Hansi Flick Meradang: Langgar Aturan, Datang Terlambat Latihan!

Gejala IBD

Gejala yang ditimbulkan oleh IBD menyebabkan gangguan langsung pada aktivitas sehari-hari pasien, serta memiliki dampak jangka panjang, termasuk pembatasan diet, perubahan gaya hidup, dan kebutuhan untuk selalu berada dekat dengan toilet.

Dampak yang lebih luas meliputi gangguan pada pekerjaan, sekolah, pengasuhan anak, aktivitas sosial dan rekreasi, hubungan interpersonal, serta kesejahteraan psikologis.

BACA JUGA:Waspada! Hujan Mengandung Mikroplastik dalam Jangka Panjang Bisa Picu Peradangan Paru dan Kanker

Pengobatan Radang Usus Kronis

Prof. Ari menambahkan saat ini berbagai pilihan terapi sudah tersedia di Indonesia, mulai dari obat simptomatik, hingga terapi definitif, termasuk pilihan terapi biologis.

“Terapi seperti agen biologis dapat membantu mengendalikan peradangan secara lebih terarah, namun penggunaannya tetap perlu disesuaikan dengan kondisi pasien dan rekomendasi dokter. Agar pasien dapat mempertahankan kualitas hidup yang baik, deteksi dini serta kepatuhan pasien terhadap terapi yang direkomendasikan memegang peranan yang sangat penting,” jelasnya. 

Sementara itu, Ulya Himmawati, Head of PT Takeda Indonesia, menyatakan, selama beberapa dekade terakhir, insiden dan prevalensi IBD meningkat signifikan di kawasan Asia, membuat potensi seseorang untuk terkena IBD juga meningkat.

BACA JUGA:Sifat Jelek Marcus Rashford dari MU Bikin Hansi Flick Meradang: Langgar Aturan, Datang Terlambat Latihan!

Kondisi ini menunjukkan bahwa penanganan IBD membutuhkan perhatian bersama dari seluruh ekosistem kesehatan.

"Kami memahami beban yang dihadapi pasien dan keluarga, mulai dari tantangan fisik hingga dampaknya pada kehidupan sehari-hari. Karena itu, Takeda berkomitmen menjadi mitra jangka panjang bagi Indonesia melalui obat-obatan inovatif kami, serta memastikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat yang membutuhkan. Komitmen ini kami wujudkan melalui edukasi kesehatan dan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan untuk mendukung pasien mendapatkan perawatan yang tepat. Melalui kolaborasi seperti hari ini, kami berharap masyarakat semakin mengenali gejala IBD lebih awal sehingga pasien dapat memperoleh penanganan yang tepat waktu," katanya. 

BACA JUGA:Sifat Jelek Marcus Rashford dari MU Bikin Hansi Flick Meradang: Langgar Aturan, Datang Terlambat Latihan!

 

 

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads