Selain Ingin Tanami Sawit, Prabowo Punya Ambisi Ubah Perekonomian Papua Lebih Strategis
Ketua Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (KEPP OKP), Velix Wanggai, di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 16 Desember 2025. Pertemuan tersebut membahas arah kerja, agenda strategis, hingga peta jalan percepatan pembangunan Papua dal--Anisha Aprilia
Selain itu, KEPP OKP juga mendorong penguatan ekonomi lokal dari hulu ke hilir dengan penetapan satu produk unggulan di setiap kabupaten/kota.
BACA JUGA:Kejagung Cecar Direktur Perusahaan Sawit dalam Kasus Ekspor POME
Tidak hanya itu, KEPP OKP mendorong pembentukan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru melalui kawasan ekonomi strategis dan industri di berbagai wilayah Papua.
“Kami juga membahas dengan beberapa gubernur, beberapa bupati, untuk mengusulkan kawasan ekonomi strategis baru lagi selain di Sorong, tapi ada Biak untuk menjadi pintu gerbang kita kawasan pasifik, kemudian di Pegunungan Bintang, kemudian di Merauke, di Kaimana, sehingga ini menjadi satu pergerakan ekonomi yang baik di rusuk, di tengah, di pesisir utara maupun di selatan. Termasuk gagasan untuk sebuah free trade zone yang juga bisa mendukung investasi untuk masa depan Indonesia,” ucapnya.
Menutup laporannya, Ketua KEPP OKP memaparkan peta jalan lima tahun percepatan pembangunan Papua. Mulai dari target program MBG sebagai pemantapan quick wins hingga mendorong investasi lokal sehingga dapat terbentuk pusat pertumbuhan ekonomi baru.
“Kemudian di 2027 untuk investasi lokal, kemudian investasi ekonomi lokal sehingga bisa ada PAD, pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Kemudian di 2028 dan juga untuk aspek perlindungan sosial, dan terakhir adalah 2029 ini tahun politik,” tandasnya.
BACA JUGA:Tampil di COP30, PTPN IV Tunjukkan Transformasi Sawit Rendah Emisi Lewat Proyek Biogas POME
Sebelumnya, Ptabowo juga menaruh perhatian besar pada potensi sumber daya alam Papua sebagai penopang swasembada energi nasional.
Ia mendorong penanaman kelapa sawit untuk bahan bakar minyak (BBM), serta tebu dan singkong untuk produksi etanol.
“Kita berharap di daerah Papua pun harus ditanam kelapa sawit, tebu, dan singkong, sehingga dalam lima tahun semua daerah bisa berdiri di atas kaki sendiri, swasembada pangan dan swasembada energi,” kata Prabowo dalam pengarahan kepada kepala daerah se-Papua.
Menurut Prabowo, strategi tersebut bukan hanya soal produksi energi, tetapi juga efisiensi anggaran negara. Dengan memaksimalkan potensi dalam negeri, Indonesia dapat menghemat ratusan triliun rupiah yang selama ini tersedot untuk subsidi dan impor BBM.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: