Stop Stigma HIV: UI Terima Mahasiswa Malaysia, Duta Siswa Jadi Agen Edukasi

Direktur Direktorat Pengabdian dan Inovasi Sosial Universitas Indonesia (UI), Dr. L. G. Saraswati, menekankan bahwa pengurangan stigma di layanan kesehatan merupakan kunci keberhasilan pencegahan HIV.

“Tenaga kesehatan, khususnya perawat, memiliki posisi yang sangat penting dalam memastikan layanan kesehatan yang aman, adil, dan bebas diskriminasi bagi ODHIV. Upaya ini harus dilakukan secara berkelanjutan melalui penguatan kapasitas dan edukasi,” kata Dr. L. G. Saraswati.

Ketua kegiatan, Prof. Agung Waluyo, menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan ini dirancang sebagai pendekatan komprehensif pencegahan HIV yang melibatkan remaja, tenaga kesehatan, dan jejaring internasional.

BACA JUGA:Dosen Esa Unggul Peringati Hari AIDS Sedunia

“Pencegahan HIV tidak bisa dilakukan secara parsial. Melalui pembentukan duta remaja, webinar pengurangan stigma, dan kolaborasi internasional, kami berupaya membangun ekosistem pencegahan HIV yang berkelanjutan,” ujar Prof. Agung Waluyo.

 

Rangkaian kegiatan Hari AIDS Sedunia ini juga termasuk program kegiatan student inbound dari Malaysia, yaitu mahasiswa Universiti of Malaya (UM) dan Universiti Tunku Abdul Rahman (UTAR).

BACA JUGA:Dosen Esa Unggul Peringati Hari AIDS Sedunia

Program yang dilaksanakan pada akhir Oktober 2025 ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa internasional untuk mempelajari praktik penanganan HIV di Indonesia melalui kunjungan akademik ke Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI), Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), serta Puskesmas.

Melalui kolaborasi lintas sektor dan lintas negara ini, rangkaian kegiatan Hari AIDS Sedunia 2025 diharapkan mampu memperkuat upaya pencegahan HIV, menumbuhkan kesadaran generasi muda, serta mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap ODHIV secara berkelanjutan.

Sumber: