Bahan Berbahaya Masih Beredar di Jajanan Sekolah, BPKN RI Ingatkan Ancaman Serius bagi Indonesia Emas 2045
Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia (BPKN RI) membunyikan alarm bahaya keamanan pangan di lingkungan sekolah.--BPKN
JAKARTA, DISWAY.ID - Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia (BPKN RI) membunyikan alarm bahaya keamanan pangan di lingkungan sekolah.
Temuan jajanan anak sekolah yang terindikasi mengandung bahan berbahaya seperti boraks, formalin, dan rhodamin B menunjukkan bahwa anak-anak Indonesia masih menghadapi risiko serius sebagai konsumen, tepat di ruang yang seharusnya paling aman: sekolah.
Berdasarkan Survei BPKN RI Tahun 2024 terkait Perlindungan Konsumen atas Keamanan Pangan Jajan Anak Sekolah (PJAS) di Surabaya, Yogyakarta, dan Bandung, BPKN RI menemukan jajanan yang terindikasi mengandung boraks, formalin, dan rhodamin B.
Temuan ini menegaskan bahwa sistem pengawasan pangan sekolah belum berjalan optimal, meskipun sebagian besar orang tua dan siswa telah memiliki pengetahuan dan sikap yang cukup baik dalam memilih makanan sehat. Bukan Sekadar Jajanan, Ini Ancaman Generasi
Ketua Komisi Penelitian dan Pengembangan BPKN RI, Prof. Dr. Ermanto Fahamsyah, S.H., M.H., menegaskan bahwa persoalan PJAS tidak boleh dipandang sebagai isu kecil.
BACA JUGA:Jadi Tren! Nih Manfaat Jajanan Kukusan untuk Kesehatan Tubuh, Enak dan Bikin Nagih
“Ini bukan sekadar soal camilan anak sekolah. Ini soal keselamatan konsumen paling rentan. Jika anak-anak kita sejak dini terpapar pangan berbahaya, maka kualitas kesehatan dan daya saing generasi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045 akan terancam,” tegas Prof. Ermanto.
Ia menekankan bahwa paparan bahan kimia berbahaya secara berulang berpotensi menimbulkan dampak jangka panjang terhadap kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas anak.
BACA JUGA:Meriahkan PRJ, Kepala BPOM Imbau Jangan Tergiur Promo Jajanan: Tetap Waspada!
Pengawasan Lemah, Risiko Tinggi
BPKN RI mencatat rendahnya tingkat keamanan PJAS disebabkan oleh beberapa faktor utama, antara lain:
• lemahnya pengawasan rutin pangan di lingkungan sekolah,
• belum optimalnya regulasi dan standar keamanan pangan sekolah di daerah,
• minimnya pembinaan dan pengawasan terhadap pedagang jajanan,
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: