BOGOR, DISWAY.ID-- Selama 3 hari, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar Workshop Foto dan Video di Bogor 26-28 Maret 2022.
Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tim peliput pada humas pemerintahan agar semakin profesional dan mampu menghasilkan konten publikasi yang berkualitas.
Workshop Foto dan Video tersebut menghadirkan beberapa narasumber profesional di bidangnya seperti Martha Suherman, fotografer profesional yang fokus pada fotografi di bidang content creator, landscape, korporat, dan komersial.
BACA JUGA:Solar Langka di SPBU, Dirut Pertamina Curiga ke Perusahaan Tambang dan Sawit, Nih Buktinya...
Serta Herry Tjiang, Founder Jakarta School of Photography, instruktur drone pilot, penulis buku, sekaligus accessor Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
”Semangat kepada para fotografer dan videografer humas kementerian/lembaga yang hadir. Saya berharap acara ini menjadi momentum untuk menjalin komunikasi dengan K/L sehingga dapat meningkatkan kompetensi foto dan video agar semakin gercep, geber, dan gaspol," ujar Menparekraf Sandiaga Uno.
Kemenparekraf Gelar Workshop Foto dan Video Tingkatkan Kualitas Konten Publikasi-dok.kemenparekraf-
Workshop tersebut dihadiri 40 peserta di lingkungan Kemenparekraf dan dihadiri perwakilan dari beberapa Kementerian/Lembaga seperti perwakilan dari Sekretariat Presiden, Sekretariat Wakil Presiden.
Juga dari Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pemuda dan Olahraga, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf I Gusti Ayu Dewi Hendriyani saat membuka Workshop Foto dan Video mengatakan, workshop ini merupakan salah satu program dari Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf.
BACA JUGA:Kominfo ke Masyarakat: Segera Beli Set Top Box TV Digital, Berlaku 30 April 2022
Khususnya yang ada di Bagian Produksi Konten dan Sub Bagian Foto dan Video, dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi tim foto dan video agar semakin 'jago' alias profesional di bidangnya.
"Kegiatan ini bisa menjadi sharing knowledge. Jadi tidak hanya teori tetapi juga langsung mempraktikkan dan mengimplementasikan apa yang sudah diajarkan. Karena para narasumber melakukan pendampingan langsung kepada tim untuk hunting foto dan video bersama," jelasnya.
I Gusti Ayu Dewi Hendriyani mengatakan kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus sinergi untuk bisa gerak cepat (gercep), gerak bersama (geber), dan garap semua potensi lapangan kerja (gaspol).
"Melalui kolaborasi lintas K/L hubungan ini menjadi lebih baik ke depannya, dan kepada para peserta kami harapkan dapat mengambil kesempatan belajar ini, untuk bisa meningkatkan kompetensi dan menjadi lebih baik," terangnya.
Sementara itu, salah satu narasumber Martha Suherman memberikan tips dan trik untuk mendapatkan hasil foto yang baik.
Salah satunya dengan memperhatikan pencahayaan.
Ia menjelaskan ada dua macam cahaya, yang pertama natural light (matahari) dan kedua artificial light (lampu neon, lampu flash, lilin, dan lain sebagainya).
BACA JUGA:Mau ke Mana? Ini Daftar 28 Ruas Tol DKI Jakarta yang Diterapkan Sistem Ganjil Genap
"Kelebihan dan kekurangannya jika natural light, hanya tergantung pada matahari menjadi sumber pencahayaan utama namun jika sudah terbenam kita mati gaya karena tidak ada cahaya lagi. Dan artificial light menjadi pengganti memiliki kontrol penuh dari pencahayaan itu sendiri," katanya.
Selanjutnya, Martha juga mengatakan, kualitas cahaya menjadi suatu faktor yang sangat penting terhadap pemotretan apapun itu.
Sebisa mungkin pelajari cahaya terbaik yang datang untuk bisa ditangkap kamera.
Pada saat ingin memotret perlu juga dipersiapkan shortlist apa saja yang ingin difoto serta observasi lapangan sehingga pada saat memotret, seseorang sudah memiliki banyak referensi di lapangan.
BACA JUGA:Waspada Cuaca Ekstrem! 20 Wilyah di Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin
"Jangan sampai nanti saat di lapangan bingung mau motret apa. Jadi harus diceklis sehingga ke depan mata kita akan terbiasa untuk mendapatkan suatu momen,” ujarnya.
Sementara itu, Herry Tjiang menambahkan, ada 5 kriteria konten kreator yang bisa dipahami untuk menghasil sebuah konten yang baik.
Seperti ide kreatif (harus fresh, menarik, original), skill (foto, video, desain), riset (customer behavior, observasi atau riset), komunikasi (konten yang akan disampaikan akan cepat), dan terakhir adalah SEO.
BACA JUGA:Ini Jadwal dan Lokasi Layanan SIM Keliling di Bekasi Kota Hari Ini, Selasa 29 Maret 2022
“Jangan sampai terbentur dengan limitasi atau batasan-batasan apapun dalam berkarya dan jangan terbentur dengan teknologi yang ada. Terus maksimalkan kreatifitas teman-teman sehingga bisa memaksimalkan konten yang menjadi tanggung jawab itu sendiri,” pungkasnya.