BACA JUGA:Kasus Pelecehan Putri Candrawati Jadi Percobaan Pelecehan, Kamaruddin: Pernyataan Berubah Terus
BACA JUGA:Susno Duadji Angkat Bicara Tentang Psiko Hierarki dan Psiko Politis, Bagian Ini yang Berat
"Ini bahan yang bukan hanya omongan, di sini juga ada beberapa bukti-bukti, karena sebenarnya kan di dalam kasus ini cukup menarik, bukti-bukti sudah menjadi milik umum," sambungnya.
Dari keterangan awal polisi, Brigadir J tewas setelah mendapat lima kali tembakan dari Bharada E.
Pernyataan tersebut diucapkan oleh lisan Kombes Budhi Herdi Susianto, Kapolres Metro Jakarta Selatan nonaktif.
Saat itu, ia menyebut, lima tembakan Bharada E mengenai tubuh Brigadir J sehingga membuatnya tewas.
Namun, keterangan tersebut rupanya berbeda saat Bharada E dimintai keterangan oleh Komnas HAM.
Menariknya lagi, kuasa hukum Brigadir J telah membeberkan bukti dari hasil autopsi ulang bahwa Brigadir Yosua memiliki luka tembakan di bagian belakang kepala dan leher.
Di dua bagian tubuh tersebut semua tembakan, kata Kamaruddin Simanjuntak, tembus ke depan.
"Tembakan tegak lurus, dari bagian belakang kepala lurus ke hidung dan leher lurus ke mulut," cetus Kamaruddin dalam sebuah wawancara di beberapa akun YouTube.
BACA JUGA:AFF U-16 2022: Timnas Indonesia Gasak Singapura 9-0, Garuda Asia Pimpin Klasemen Group A
BACA JUGA:Gandeng Kemenparekraf, Tiket.com Hadirkan Program
Marga Hutabarat Sakit Hati
Ayah Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, Samuel Hutabarat merasa sakit hati anaknya dituding melakukan kekerasan seksual.