JAKARTA, DISWAY.ID - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menanggapi film kontroversial "Dirty Vote" yang baru-baru ini dirilis.
Hasto Kristiyanto menyebut, konten film tersebut menggambarkan tekanan-tekanan yang diterima oleh pihak-pihak tertentu, termasuk Ganjar-Mahfud dan PDI-P dalam arena politik.
BACA JUGA:Ini Pesan Anies Baswedan untuk Seluruh Relawan Pemilu 2024
BACA JUGA:Perhitungan Sementara Pilpres 2024, Prabowo-Gibran Unggul 53.28 Persen di Situs KawalPemilu
"Saya sudah menonton film tersebut dan itu mewakili apa yang terjadi di lapangan terhadap berbagai tekanan khususnya diberikan kepada Ganjar-Mahfud dan juga PDI Perjuangan," ujar Hasto kepada wartawan usai mencoblos di TPS 053 Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu 14 Febuari 2024.
Dia menambahkan, film tersebut seharusnya bisa menjadi cerminan dari realitas politik yang ada.
"Mereka para tokoh-tokoh ahli hukum yang memiliki integritas yang selama ini menyuarakan kebenaran dalam demokrasi. Sehingga sebaiknya kita tidak perlu panik," tandasnya.
BACA JUGA:Sutradara dan 3 Pemeran Film Dirty Vote Dilaporkan ke Bareskrim, Ini Kata TPN Ganjar-Mahfud
BACA JUGA:Wapres RI Santai Tanggapi Film Dirty Vote: Itu Bentuk Dinamika Politik
Hasto menekankan, pentingnya memahami konteks sebenarnya di balik film tersebut.
"Terutama pihak yang merasa tersinggung karena itu potret yang sebenarnya yang ada di tengah rakyat kita," tambahnya.
Reaksi dari PDIP ini menambah panas perdebatan terkait kebebasan berekspresi dan penyalahgunaan politik yang mungkin terjadi dalam industri film.
BACA JUGA:Pengamat Sesalkan Waktu Penayangan Film Dirty Vote, 'Itu Keliru!'
BACA JUGA:Respon Ketum Golkar Soal Film Dirty Vote, Airlangga: Jangan Memperkeruh
Meskipun demikian, PDIP menegaskan bahwa sikap mereka adalah untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh narasi yang disajikan dalam film tersebut.