Respon Ketum Golkar Soal Film Dirty Vote, Airlangga: Jangan Memperkeruh

Respon Ketum Golkar Soal Film Dirty Vote, Airlangga: Jangan Memperkeruh

Respon Ketum Golkar Soal Film Dirty Vote, Airlangga: Jangan Memperkeruh-airlanggahartanto/Instagram-

JAKARTA, DISWAY.ID - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut film Dirty Vote merupakan kampanye hitam atau black campaign.

Tanggapan film dokumenter berjudul Dirty Vote yang disampaikan Airlangga disampaikan melalui sebuah video yang diunggah akun Youtube Refly Harun pada 11 Februari 2024 lalu.

Dalam film dokumenter berdurasi hampir 2 jam itu, memuat skenario terkait dugaan kecurangan Pemilu 2024.

BACA JUGA:Gandeng Hotman Paris, Kemhan Pasang Badan Bantah Tuduhan Skandal Pembelian Jet Tempur Mirrage dan Bakal Laporkan Penyebar Hoaks!

BACA JUGA:3 Peserta Kampanye Akbar AMIN di JIS Meninggal Dunia, Anies: Kami Berkomitmen Melanjutkan Perjuangan Mereka

Ketua Umum Golkar sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia itu menyebut film Dirty Vote merupakan kampanye hitam atau black campaign.

" Itu kan namanya black movie, black campaign, ya kalau itu kan nggak perlu dikomentari," kata Airlangga kepada wartawan Senin 12 Februari 2024.

Airlangga juga menambahkan bahwa film dokumenter tersebut sebagai black movie, karena dipublikasikan saat sudah memasuki masa tenang pada 11-13 Februari 2024.

" Jangan dibuat keruh, Kita negara demokrasi terbesar setelah Amerika Serikat dan India. Jadi ya kita dorong aja pemilu sesuai dengan mekanisme yang ada," tandasnya.

BACA JUGA:AA Gym: Saya Doakan yang Terbaik Buat Anies

BACA JUGA:TKN Prabowo-Gibran Akui Tidak Ada Rencana Laporkan Pihak Dibalik Film Dokumenter 'Dirty Vote'

Film Dirty Vote kini banyak diperbincangkan di jagad media sosial sejak hari pertama diunggah di berbagai media sosial.

Bukan tanpa alasan, film tersebut sukses menguncang jagat maya karena mengungkap data-data dugaan kejadian pada Pemilu 2024.

Namun, secara mengejutkan, film yang tayang di YouTube pada Minggu, 11 Februari 2024 tiba-tiba 'hilang' dari hasil pencarian di platform milik Google tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: