Jemaah Haji Paling Banyak Idap Penumonia, Ini Rekomendasi KKHI Makkah Untuk Mencegahnya

Rabu 12-06-2024,16:26 WIB
Reporter : Annisa Amalia Zahro
Editor : M. Ichsan

Menurutnya, penyebab paling sering kegagalan pengobatan pneumonia bukan ketidaktepatan pemilihan antibiotik, melainkan faktor pemicu, seperti beratnya penyakit, keganasan, pneumonia aspirasi, dan penyakit saraf.

Sementara kurangnya respons terhadap antibiotik awal kemungkinan disebabkan oleh kuman yang resisten, jarang ditemukan, atau komplikasi pneumonia, seperti abses dan empiema.

Terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan apabila pasien tidak responsif, yakni memindahkan ke pelayanan rujukan yang lebih tinggi, melakukan pemeriksaan ulang untuk diagnosis, serta memberikan antibiotik sesuai hasil biakan resistensi (terapi definitif).

Apabila terjadi komplikasi, perlu tata laksana tambahan untuk menurunkan kesakitan dan kematian.

Pasalnya, jika pneumonia terus berlanjut, akan mengalami perburukan seperti efusi pleura, empiema toraks, abses paru, sepsis, hingga gagal napas dan kematian.

BACA JUGA:Benarkah Puasa Arafah Ikut Momentum Jemaah Haji Sedang Wukuf di Mekkah? Ini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

BACA JUGA:Ini Imbauan Kemenag untuk Jemaah Haji Lansia

“Pengobatan yang ada di KKHI sudah memadai, ada pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan X Ray sehingga jemaah-jemaah yang dirawat sudah mengalami perbaikan klinis,” tandasnya.

Pihaknya juga merekomendasikan agar jemaah haji tetap menggunakan masker untuk pencegahan, terutama bagi yang sakit, berhenti merokok selama rangkaian ibadah haji, istirahat yang cukup, penuhi kebutuhan cairan, konsumsi makanan bergizi secara teratur, dan minum obat rutin bagi yang memiliki komorbid.

Kategori :