JAKARTA, DISWAY.ID-- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Bimo Ariotedjo menanggapi konflik antara Kamboja-Thailand yang mengakibatkan terganggu berlangsung kegiatan SEA Games 2025 mendatang.
Nantinya kejuaraan tersebut akan tersaji di Bangkok, Chonburi dan Songkhla, Thailand tepatnya di Stadion Nasional Rajamangala pada 9 sampai 20 Desember 2025.
BACA JUGA:Kompolnas: Penyebab Kematian Diplomat ADP Jelas, Tinggal Tunggu Pengumuman Penyidik
BACA JUGA:Wuling Berkolaborasi dengan NMAA Menampilkan Mitra EV ‘VIP Concept’ dalam Ajang GIIAS 2025
Untuk mencari solusi, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Ketua Unum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari membuka perbincangan mengenai perang Kamboja-Thailand pada Jumat, 25 Juli 2025.
"Baru kemarin (Jumat) saya makan siang dengan presiden NOC, Okto di Kemenpora melaporkan perkembangan sementara masih on," terang Dito di Jakarta pada Senin, 28 Juli 2025.
Lebih lanjut, Dito menyebut bahwa pihaknya dan NOC Indonesia akan terus melakukan kabar terbaru perihal perkembangan yang berlangsung di kedua negara ASEAN tersebut.
BACA JUGA:Senior Inspector Hino: Penjaga Mutu dan Keselamatan Armada di Garis Depan
BACA JUGA:Dimediasi Anwar Ibrahim, Thailand dan Kamboja Sepakat Gencatan Senjata Tanpa Syarat!
"Ya pastunya kami dari Kemenpora dan juga bersama NOC Indonesia memonitor perkembangan terupdate terkait dengan SEA Games," jelas dia.
Selain itu, Dito berharap dengan adanya kejadian ini tidak dapat menggangu berlangsungnya kejuaraan itu.
Selanjutnya, Dito menegaskan akan para atlet harus melakukan persiapan jelang SEA Games 2025 di Thailand mendatang.
"Tapi memang banyak idu yang berkembang, tapi prinsipnya kira dari sisi Indonesia menyiapkan calon-calon atlet yang akan bertanding," pungkasnya.
Sedangkan, Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Rolliansyah Soemirat menjelaskan bahwa pihaknya akan menggunakan prinsip-prinsip yang tertuang didalam Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC).