Pihak berwajib kemudian menambah anggota untuk mengatasi agar kerusuhan tidak berkepanjangan.
Akibat kerusuhan ini ratusan warga pendatang harus mengungsi ke wilayah lainnya untuk menyelamatkan diri mereka dari amukan massa.
BACA JUGA:AHY Bagikan 5 Jurus Rahasia Manfaatkan Bonus Demografi agar Indonesia Jadi Future Ready Nation
BACA JUGA:Nomor WA Kamu Terima Saldo DANA Gratis Rp147.000, Klaim Sekarang Masuk Dompet Digital
Untuk memastikan keamanan warga, Polres Yalimo dan Personel TNI juga ikut turun tangan mengamankan warga yang mengungsi dari wilayah Yalimo.
Seluruh masyarakat yang dievakuasi kini mengungsi sementara di Pospol Elelim untuk mendapatkan perlindungan dan pemantauan lebih lanjut.
Kapolres Yalimo menyampaikan bahwa operasi evakuasi dilakukan untuk mengutamakan keselamatan masyarakat serta mencegah eskalasi situasi.
“Kami terus berkoordinasi dengan TNI dan pihak terkait guna menstabilkan kondisi pasca-kericuhan. Fokus utama kami adalah keamanan warga,” ujarnya.
BACA JUGA:Kurang Sebulan Transjakarta 3 Kali Kecelakaan, Pramono: Kami Evaluasi!
BACA JUGA:Gelapkan Dokumen Berharga, Seorang Notaris Dipolisikan di Polda Metro!
Dilaporkan beberapa warga terluka dalam aksi kerusuhan ini dan aparat terus berjaga hingga kondisi kembali kondusif.
Untuk meredam kemarahan mass dan mengembalikan kondisi keamanan wilayah tersebut, pihak DPRD Yalimo telah menerima tuntutan masyarat pada Jumatb 19 September lalu.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Wakil Gubernur serta beberapa pejabat pemerintahan daerah lainnya.
Dalam kesempatan tersebut Ones Pahabol selaku Wagub Papua Pegunungan menyampaikan jika dirinya tidak ingin mendengar soal rasisme di beberapa Kab Kota di tanah Papua maupun diluar Papua.
Ones juga menyampaikan jika dirinya mengutuk keras pelaku rasisme serta segera diproses secara hukum.