Indonesia Punya Kekuatan Jadi Juru Runding Meski Rusia Belum Mau Damai
Dalam satu kesempatan Presiden Jokowi bersua dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.-Twitter/@Asean-
”Ini menghambat upaya perdamaian,” kata Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon.
Fadli merupakan perwakilan dari Indonesia yang tergabung dalam tim penyusun rancangan resolusi akhir terkait konflik Rusia dan Ukraina.
Maka pada sesi debat umum yang berlangsung pada 21 Maret, Indonesia turut mengajukan rancangan resolusi, yang diikuti oleh Selandia Baru.
Dalam prosesnya, Ukraina mencabut usulan-nya sehingga tersisa draf usulan Indonesia dan Selandia Baru.
Meskipun akhirnya rancangan dari Indonesia kurang mendapat dukungan, tetapi isi draf dari Selandia Baru memasukkan beberapa poin usulan Indonesia.
Beberapa usulan Indonesia yang ditemukan pada draf Selandia Baru, antara lain mengedepankan peran kolektif parlemen.
Peran kolektif itu dapat membuka dialog antara Rusia dan Ukraina guna menghentikan peperangan.
El 23 de marzo el semanario @Uruguaylamanana publicó el artículo del Embajador de Rusia en Uruguay Andrey Budaev titulado "Prohibir la cultura rusa: misión imposible" que les invitamos a conocer@mae_rusia https://t.co/cFFBcr1I0p — Rusia en Uruguay (@EmbRusUruguay) March 24, 2022
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: