Genjatan Senjata Rusia-Ukraina Gagal, Pabrik Baja Dibom
Pasukan AS menyetujui penggunaan Kekuatan Militer untuk mengamankan Integritas Wilayah Ukraina setelah genjatan senjata gagal dilakukan Selasa 3 Mei 2022.-Twitter/@putinmoskva1-disway.id
Pasukan Rusia mencoba mengepung pasukan besar Ukraina di sana, menyerang dari tiga arah dengan pemboman besar-besaran di sepanjang garis depan.
Paus Fransiskus telah meminta pertemuan di Moskow dengan Putin untuk mencoba menghentikan perang tetapi belum menerima tanggapan.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan kebijakan Putin adalah imperialistik, dan bahwa dia akan mendukung Finlandia dan Swedia jika mereka memutuskan untuk bergabung dengan NATO.
"Tidak ada yang bisa berasumsi bahwa presiden dan pemerintah Rusia pada kesempatan lain tidak akan melanggar hukum internasional dengan kekerasan," kata Scholz.
Pemboman Rusia sejak pasukan menginvasi Ukraina pada 24 Februari telah meratakan kota-kota, menewaskan ribuan warga sipil dan memaksa lebih dari lima juta orang meninggalkan negara itu.
Rusia menyebut tindakannya sebagai operasi khusus untuk melucuti senjata Ukraina dan melindunginya dari fasis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: reuters