Bahaya di Balik Nikuba Alat Ubah Air Menjadi Bahan Bakar Kendaraan, Hidrogen Bahan yang Sangat Mudah Terbakar

Bahaya di Balik Nikuba Alat Ubah Air Menjadi Bahan Bakar Kendaraan, Hidrogen Bahan yang Sangat Mudah Terbakar

Pangdam Siliwangi Apresiasi Pencipta Alat Nikuba-radarcirebon.com -

JAKARTA, DISWAY.ID – Penemuan dari Aryanto Misel yang berhasil membuat sebuah alat Nikuba untuk mengubah air menjadi bahan bakar kendaraan menjadi sebuah alternatif baru dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar.

Nikuba alat ubah air menjadi bahan bakar kendaraan ini telah dilakukan beberapa kali pengujian bahkan telah digunakan pada 30 unit kendaraan dari anggota Kodam III Siliwangi

Akan tetapi dibalik itu semua terdapat bahaya dibalik Nikuba alat ubah air menjadi bahan bakar kendaraan kerana hidrogen bahan yang sangat mudah terbakar.

Dari sejarah penggunaan bahan bakar hidrogen, terdapat cerita yang menggerikan dari kecelakaan yang pernah terjadi.

BACA JUGA:Kedubes Jepang Buka Lowongan Kerja, Simak Syarat dan Ketentuannya

Salah satunya adalah peristiwa bersejarah meledaknya pesawat Hindenburg pada tanggal 6 Mei 1937.

Hindenburg merupakan kapal udara Zeppelin Jerman yang habis terbakar hanya dalam waktu  beberapa menit saat akan berlabuh di Stasiun Angkatan Udara Lakehurst di New Jersey, Amerika Serikat. 

Akibat musibah ini sebanyak 35 orang meninggal dunia dari 62 total penumpang.

BACA JUGA:Pengguna Kereta Pilih Balik Lebih Cepat Agar Dapat Istirahat Sebelum Bekerja

Meskipun beresiko, beberapa pabrikan kendaraan seperti Toyota, Hyundai, Honda dan beberapa lainya telah mengembangkan penggunaan bahan ini untuk produk mereka.

Saat dikembangkanya sistem bahan bakar hidrogen tidak selancar yang dibayangkan, pada Juni 2019, stasiun pengisian didrogen di Sandvika, Norway meledak yang menyebabkan Toyota dan Hyundai menghentikan penjualan mobil berbahan bakar hidrogen untuk sementara.

Bahkan hasil dari penelitian di Perancis pada 2009 mengungkapkan bahwa kendaraan penumpang sangat berbahaya menggunakan bahan bakar hidrogen karena berpotensi meledak.

BACA JUGA:Arus Balik, 39.579 Penumpang Kereta Api Kembali Ke Jakarta, Sabtu 7 Mei 2022

Bahkan hidrogen akan meledak sendiri pada temperatur 500 derajat celcius atau terkena percikan api.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: