Ketua PP Muhammadiyah Tanggapi Soal 'Julukan Kadrun' di Indonesia, Kutip Ayat Al-Quran Ini

Ketua PP Muhammadiyah Tanggapi Soal 'Julukan Kadrun' di Indonesia, Kutip Ayat Al-Quran Ini

Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dadang Kahmad, M,Si memberi tanggapan soal istilah Kadrun yang tersebar di media sosial-@tvmuhammadiyah-Instagram

JAKARTA, DISWAY.ID - Istilah Kadrun atau kadal gurun menjadi julukan yang ditunjukkan kepada satu kubu dari kubu lain.

Sayangnya, penjulukan ini sudah berkembang luas di era saat ini, khususnya di media sosial.

Sehingga, masyarakat Indonesia seolah terbelah menjadi dua kubu. Entah apa maksudnya...

Jika merujuk dari statement Kominfo saat menanggapai persoalan istilah Kadrun yang beredar di media sosial, yakni disebutkan sebagai berikut;

BACA JUGA:Kapolri Listyo Sigit Prabowo: Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

"Faktanya menurut Sejarawan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Asvi Warman Adam ia menjelaskan istilah Kadrun, baru muncul setelah Pilkada DKI 2012 hingga Pilpres 2019, setelah munculnya istilah kampret dan cebong.

"Istilah kadrun belum ada saat era PKI masih ada. Menurut Asvi, istilah-istilah seperti kadrun, cebong, dan kampret, itu bersifat memecah belah. Ini tidak sehat.

"Istilah-istilah tersebut yang memecah belah, mengelompokkan kawan dan lawan yang berkelanjutan".

Ya, dari sanggahan Kominfo di situs website-nya, ternukil bahwa istilah ini muncul tak lain adalah untuk saling menjatuh satu sama lain.

BACA JUGA:Catat Nih! Jadwal Lengkap Piala Dunia 2022 Qatar

Menanggap fenomena istilah Kadrun di media sosial dan kolom-kolom komentar, Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dadang Kahmad, M,Si memberi tanggapan.

"Yang pakai jilbab, kerudung, disebut Kadrun. Ornag yang pakai kopiah, pakai sarung, disebut Kadrun. Ada juga yang mengatakan santri-santri itu calon teroris," urainya dikutip dari @tvmuhammadiyah.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Lampu Islam (@lampuislam)

Argumennya ini ia perkuat dengan mengutip ayat Al-Quran, yang menerangkan bahwa istilah-istilah Kadrun yang kadung bertebaran di media sosial tak perlu ditanggapi.

"Bahkan banyak sekali narasi yang tidak enak bagi kita, yang membikin kita marah tapi tidak usah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: