Elon Musk Minta Data Akun Bodong yang Diketahui Twitter, Jika Tidak ini Ancamannya
Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke Space X di Boca Chica, Amerika Serikat, Sabtu 14 Mei 2022. Presiden tiba di Space X sekitar pukul 10.30 waktu setempat disambut langsung oleh Elon Musk selaku founder Space X.-Setpres -Disway.id
Ini adalah pertama kalinya Elon Musk mengancam akan meninggalkan kesepakatan secara tertulis dan akan menyampaikannya di platform media sosial Twitter.
“Musk percaya Twitter secara transparan menolak untuk mematuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian merger, yang menyebabkan kecurigaan lebih lanjut bahwa perusahaan menahan data yang diminta,” menurut surat itu.
Twitter sebelumnya meremehkan peringatan Musk dengan alasan data akan membantunya mempersiapkan kepemilikannya atas Twitter dan itu tidak mengurangi dari negosiasi.
Presiden Jokowi bertemu CEO Tesla Elon Musk di Space X Sabtu 14 Mei 2022. Elon Musk Janji November Datang ke Indonesia.-Setpres -Disway.id
Sebelumnya pada bulan Mei, Musk mengatakan dia akan menunda kesepakatan itu sementara dengan pihak Twitter. Dengan alasan menunggu perusahaan media sosial itu memberikan data tentang proporsi akun palsunya.
Kepala Eksekutif Twitter Parag Agrawal mengatakan kampanye spam paling canggih menggunakan kombinasi manusia dan otomatisasi.
Twitter tidak mungkin dapat melacak secara detail data eksternal, karena memerlukan informasi publik dan data pribadi setiap pengguna.
Musk mengatakan dalam suratnya bahwa dia membutuhkan data untuk melakukan analisisnya terhadap pengguna Twitter dan tidak percaya pada metodologi pengujian dari perusahaan.
“Dia mencoba untuk menjauh dari kesepakatan Twitter, ini adalah kesempatan pertama, dan permintaan pertama kali dari pihak twitte,” beber analis Wedbush Dan Ives.
Musk yang memiliki 9,6 persen saham Twitter dan merupakan pemegang saham terbesar kedua. Salah satu tujuan dari Musk saat ini adalah menghapus "bot spam" dari platform.
Bos Tesla Inc ini juga telah mendapatkan pembiayaan untuk kesepakatan itu dan telah menarik pemegang saham utama, termasuk investor Arab Saudi Pangeran Alwaleed bin Talal dan Sequoia Capital.
BACA JUGA:Proposal untuk Elon Musk
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: reuters