Gila! Laba Bersih CNAF Tembus Rp 243.92 Miliar pada 2021, Naik 8.5 Persen Dibanding Tahun Sebelumnya
Dalam RUPS, CNAF mengumumkan keberhasilannya membukukan laba bersih hingga Rp243.92 miliar pada 2021 dan akan mengembangkan produk Syariah di 2022.-cnaf-
JAKARTA, DISWAY.ID – Tak tanggung-tanggung laba bersih CNAF tembuas Rp243,92 miliar pada 2021, naik 8,5 persen dimandingkan tahun sebelumnya.
Laporan tersebut disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance atau Perseroan) yang dilaksanakan pada 5 April 2022.
Selain melaporkan laba bersih CNAF tembuas Rp243,92 miliar pada 2021, dalam kesempatan tersebut juga terdapat beberapa agenda lain diantaranya Penetapan Rencana Kerja Perseroan untuk Tahun Buku 2022, penunjukan Akuntan Publik untuk Tahun Buku 2022, penetapan besarnya gaji berikut honorarium serta tunjangannya dan perubahan susunan Dewan Komisaris serta Direksi Perseroan.
Selain itu juga terdapat agenda perubahan susunan Dewan Pengawas Syariah, persetujuan penawaran sukuk melalui penawaran umum dan laporan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan 2022.
Pencapaian laba bersih CNAF tembuas Rp 243,92 miliar pada 2021 tak lepas dari dukung oleh peningkatan pendapatan yang diperoleh dari pembiayaan konsumen.
Peningkatan pendapatan didukung oleh kenaikan total booking sampai akhir tahun 2021 sebesar Rp 5,67 triliun yang naik signifikan mencapai 51,3 persen dibanding tahun 2020 sebesar Rp 3,75 triliun.
BACA JUGA:Suzuki Smart Hybrid Segera Meluncur, Begini Cara Kerja dan Teknologi yang Dikembangkan Suzuki
Sedangkan dari sisi Total Aset elolaan 2021 mengalami pertumbuhan menjadi Rp 7,05 triliun atau naik 27,7 persen dibandingkan tahun 2020.
“Meskipun pada 2021 masih di hantam oleh pandemic Covid-19 gelombang kedua, namun kami masih mampu mencatatkan kinerja yang menggembirakan dengan pertumbuhan kinerja yang positif,” papar Ristiawan Suherman selaku Presiden Direktur CIMB Niaga Finance.
Selain menetapkan berbagai keputusan penting dalam menghadapi 2022, dalam RUPS juga menyetujui Penerbitan Sukuk melalui Penawaran Umum dalam jangka waktu paling lama 3 tahun sejak Tanggal Efektif Penerbitan Sukuk, dengan jumlah maksimal sebesar Rp 1 triliunyang nantinya akan digunakan untuk pembiayaan produk Syariah.
Masih dengan Ristiawan, tentunya memasuki 2022 kami akan menyiapkan berbagai inisiatif efisiensi perusahaan dengan langkah percepatan inovasi digital bagi perusahaan dan nasabah, diantaranya Virtual Exhibition atau pameran virtual yang dapat memberikan pengalaman membeli mobil secara virtual.
“Kami akan terus mengembangkan lini bisnis secara berkelanjutan dengan mengedepankan customer experience dalam mencapai misi menjadi the most profitable multifinance di Indonesia,” tutup Ristiawan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: