Tekan Peyebaran Khilafatul Muslimin BNPT Perkuat Kerjasama Dengan NCTV Belanda dan CUTA Belgia
Setelah melakukan penyelidikan lebih jauh, Polda Metro Jaya mengungkapkan fakta baru Khilafatul Muslimin penerus NII Kartosuwiryo.-M. Ichsan-
Tantangan global dan regional serta perubahan lanskap terorisme menuntut kita untuk bekerjasama dalam mendapatkan langkah tindak yang efektif.
BACA JUGA:Varian Omicron BA.4 dan BA.5 Mengancam, Seruan Prokes Kembali Menggema!
Dari hasil profiling dan pelacakan rekam jejak organisasi ideologi khilafah yang ada sejak tahun 1997 tersebut, bahwa sejumlah tokoh yang pernah bergabung di kelompok ini ditemukan terafiliasi dengan sejumlah kelompok teroris, seperti Negara Islam Indonesia (NII) dan Jamaah Islamiyah (JI).
"Kita tahu sel-sel mereka di negeri ini ada. Mereka yang selama, ini katakanlah bagian dari kegiatan (kampanye khilafah) itu. Apakah terkait JI, atau Ansharut Daulah, NII. Jadi, sel-sel yang ada ini ingin memanfaatkan ruang kebebasan itu tetapi apabila ini dibiarkan bisa menyesatkan masyarakat kita," terang Komjen Pol Boy.
"Jadi sudah ada rekam jejak. Disini kita harus ingatkan, perlu kewaspadaan dan juga perlu tidak membiarkan begitu saja, karena pasti ada tujuan yang tersembunyi, ada agenda terselubung dibalik gerakan-gerakan," katanya.
Dia menambahkan bahwa BNPT juga terus melakukan upaya terencana untuk mengantisipasi berbagai ancaman ideologi anti-NKRI dan juga potensi tindakan teror.
BACA JUGA:Tak Suka Anies Baswedan, Mbak Rara Tolak Tawaran Kerja Jadi Pawang Hujan di Formula E?
BACA JUGA:Honorer Bakal Dihapus 28 November 2023 Mendatang, Pemkab Tangerang Lakukan Pendataan
Strategi Kontra propaganda dan kontra narasi terus digalakkan lewat kolaborasi dengan berbagai pihak.
"Jadi kolaborasi dengan multipihak ini sangat penting, apakah di kalangan dunia pendidikan, generasi muda, tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, kita harus bergerak bersama sama. Karena yang harus kita bangun bersama adalah kesadaran kolektif kehidupan berbangsa dan bernegara dengan melakukan penguatan wawasan kebangsaan, dan moderasi dalam beragama," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: