Baterai CO2 Pertama di Dunia, Gunakan Karbon Dioksida untuk Menyimpan Energi

Baterai CO2 Pertama di Dunia, Gunakan Karbon Dioksida untuk Menyimpan Energi

Energy Dome baru saja memperkenalkan baterai CO2 pertama di dunia.-Energy Dome-

JAKARTA, DISWAY.ID – Energy Dome baru saja memperkenalkan sistem pembangkit listrik CO2 pertama di dunia yang disebut Baterai CO2

Baterai CO2 pertama di dunia ini menggunakan karbon dioksida untuk menyimpan energy yang akan digunakan.

Seperti baterai lainya, baterai CO2 merupakan sistem penyimpanan energi jangka panjang dan skala besar berdasarkan proses termodinamika.

BACA JUGA:Audio Bocor, Suara Reporter Diduga Hina Kakek di Kursi Roda saat Pemakaman Eril Beredar Luas: Standing ya

BACA JUGA:Disdukcapil Goes To School Gak Ribet Lagi Bikin e-KTP

Baterai CO2 terdiri dari beberapa bagian diantaranya dom sebagai tempat karbon dioksida, turbin, generator,kompresor, evaporator, penyimpanan CO2 dan penampungan air.

Pihak Energy Dome mengungkapkan bahwa kami tidak menggunakan bahan bahan tambang seperti kobalt atau lithium pada baterai CO2.

“Ini membuat teknologi kami mandiri secara geopolitik dan baterai CO2 dapat diproduksi di mana-mana dan dapat digunakan di mana-mana,” tambah pihak Energy Dome.

Baterai CO2 Secara efisien menyimpan energi dengan memanipulasi CO2 dalam kondisi yang berbeda dalam transformasi termodinamika tertutup.

BACA JUGA:Audio Bocor, Suara Reporter Diduga Hina Kakek di Kursi Roda saat Pemakaman Eril Beredar Luas: Standing ya

BACA JUGA:Joe Biden Setujui AS Siapkan Roket Canggih Jarak Jauh Buat Ukraina, Rusia Mulai Ketar-ketir?

Diungkapkan oleh Energy Dome baterai CO2 dapat beroperasi dalam mode pengisian dan mode pemakaian sehingga menjdi sangat efisien.

CO2 adalah salah satu dari sedikit gas yang dapat dikondensasi dan disimpan sebagai cairan di bawah tekanan pada suhu sekitar.

Energy Dome juga mengatakan bahwa baterai CO2 merupakan teknologi yang sempurna untuk menyimpan energi secara hemat biaya dalam proses termodinamika tertutup.

Dengan teknologi ini sangat memungkinkan penyimpanan energi dengan kepadatan tinggi tanpa perlu adanya perbedaan suhu yang sangat rendah.

BACA JUGA:Kronologi Iko Uwais Pukul Orang Hingga Luka-luka di Depan Audy Item

BACA JUGA:Parah! 60 Persen Perangkat Desa Gadaikan SK ke Bank Untuk Pinjaman

“Dalam menghasilkan dan mengirimkan listrik, CO2 cair dipanaskan dan diubah kembali menjadi gas yang menggerakkan turbin, yang menghasilkan tenaga,” jelas Energy Dome.

Energy Dome merupakan perusahaan yang berbasis di Milan, Italia yang didirikan pada tahun 2019 dan bergerak di bidang teknologi inovatif.

Pada awal ini Energy Dome menggunakan Baterai CO2 di Sardinia karena berada di kawasan industri dengan sambungan listrik yang ada.

Pendiri dan CEO Energy Dome Claudio Spadacini mengatakan bahwa baterai CO2 saat ini telah tersedia secara komersial dan akan segera dikirim ke berbagai belahan dunia.

BACA JUGA:Tidak Istimewa, Polisi Akan Lakukan Ini pada Pelat Khusus dalam Operasi Patuh Jaya 2022

BACA JUGA:Joe Biden Setujui AS Siapkan Roket Canggih Jarak Jauh Buat Ukraina, Rusia Mulai Ketar-ketir?

Energy Dome menegaskan bahwa fasilitas Baterai CO2 di Sardinia menggunakan peralatan siap pakai.

Saat ini baterai telah membanggun sebuah fasilitas di Italia dengan kapasitas 20 MW-5h.

Rencananya kedepan Energy Dome akan membangguna fasilitas baterai CO2 di Jerman, Timur Tengah, dan Afrika.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Close Ads