Gus Rofi'i Jawab Sindiran UAH ke Gus Miftah Soal Rendang: Yang Punya Agama Itu...

Gus Rofi'i Jawab Sindiran UAH ke Gus Miftah Soal Rendang: Yang Punya Agama Itu...

Gus Rofi'i Jawab Sindiran UAH Soal Agama Rendang-Sambel Lalap-YouTube Channel

JAKARTA, DISWAY.ID - Ketua Barisan Ksatria Nusantara (BKN), Muhammad Rofi'i Mukhlis alias Gus Rofi'i menjawab sindiran Ustaz Adi Hidayat (UAH) kepada pertanyaak Gus Miftah soal sejak kapan rendang punya agama.

Gus Rofi'i menyebut batik dan rendang sama-sama tidak mempunyai agama, tetapi yang beragama justru manusia yang membuat rendang dan batik.

Ia juga menegaskan bahwa agama pembuat rendang perlu diketahui memang beragam, meskipun jika dilihat secara mayoritas pasti agamanya adalah Islam.

BACA JUGA:Setelah Kontroversi Agama Rendang, Gus Miftah Pergi ke Pelosok Sulawesi Tenggara: Demi Penuhi Panggilan..

BACA JUGA:Pengamat Klaim Rendang Boleh Dimasak Pakai Daging Babi: Ya Boleh Lah, Siapa yang Melarang Itu?

Hal tersebut disampaikan Gus Rofi'i dalam sebuah video yang diunggah oleh kanal YouTube DH ENTERTAINMENT NEWS pada Kamis, 23 Juni 2022.

"Nah yang bikin rendang itu agamanya apa aja? Nah, kalau di Padang kan kebanyakan mayoritas muslim," kata Gus Rofi'i.

Hanya saja dia juga tidak menampik bahwasannya ada juga warga biasa yang membuat rendang tetapi agamanya non muslim.

Gus Rofi'i menegaskan sekali lagi bahwasannya rendang dan batik tidak beragama, yang mempunyai agama adalah manusia yang membuat keduanya.

BACA JUGA:Rusia Blokade Laut Hitam, Pengamat: Putin Ingin Ciptakan Kelaparan dan Kekacauan di Uni Eropa

BACA JUGA:Zaki Iskandar atau Airin yang Lebih Layak Dijagokan Golkar di Pilgub DKI Jakarta 2024? Ini Jawaban Pengamat

Ucapan yang dilontarkan oleh Gus Rofi'i itu disebut dirinya demi menengahkan konflik yang terjadi antara UAH dengan Gus Miftah.

"Itu untuk menegahi Gus Miftah dan Ustaz Adi Hidayat (UAH). Beliau ini sama-sama pintar cuma karena enggak mau tabayun, mungkin hanya di medsos saja sehingga begitu," tuturnya.

"Makanya budayakan tabayun agar tidak di salahartikan oleh masing-masing pengikutnya, jemaahnya," sambung Gus Rofi'i.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: