Beredar Dugaan Isi Chat Manajemen Terkait Kasus Holywings yang 'Lepas Tanggung Jawab', Cek Faktanya
Beredar percakapan yang menggambarkan percakapan antara seorang bos dan karyawan.-Radar Cirebon-
Setelah unggahan tersebut ramai diperbincangkan, belakangan ada klarifikasi yang menyebutkan kalau percakapan tersebut adalah hanya rekayasa atau settingan.
Rupanya, sumber awal dari chat tersebut berasal dari akun Celotehan Karyawan UMR.
BACA JUGA:Polisi Didesak Periksa Hotman Paris Soal Promo Holywings Miras Gratis Muhammad dan Maria
Akun Celotehan Karyawan UMR @KaryawanNgoceh pun berikan klarifikasi.
"Rame soal konten gue yang kemarin katanya bawa2 yang lagi viral yaitu holywings
Jujur, gue minta maaf udah salah membuat keramaian karena sepertinya gue meluncurkan konten di waktu yang tidak tepat," tulisnya.
BACA JUGA:Bayi Percobaan Aborsi Sejoli Meninggal, Pakai Obat Penggugur Kandungan
"Padahal niat awal meluncurkan konten itu adalah gue pengen mengedukasi (seperti biasanya konten2 gue), bahwa "ini ada lho kejadian begini, yaitu: ada follwers yang ngalamin di ex kantornya pernah bermasalah soal yang ngalamin di ex kantornya pernah bermasalah soal brand activity nya. Tapi pihak manajemen nya tidak mau tau" ucapnya.
“Murni hanya di situ saja. Meskipun udah berulangkali gue coba jelasin konten tersebut tidak mengarah ke perusahaan manapun juga. Tapi tetap aja ada banyak asumsi yang akhirnya membuat konten gue ramai,” tulisnya.
"Jadi dengan sangat menyesal, gue memutuskan untuk take down konten tersebut karena udah terlalu luas dan terlalu melebar asumsi-asumsi yang masuk.
Agar tidak terjadi penggiringan opini dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab di luar ranah saya.
Terimakasih,
Salam.. @KaryawanNgoceh (celotehankaryawanumr) pic.twitter.com/oFU6nciFSV — Celotehankaryawanumr (@KaryawanNgoceh) June 25, 2022
Gue juga minta maaf pada orang-orang yang mungkin tersinggung, tersindir dan jadi rancu gara-gara konten gue tersebut,” tulisnya.
Sebagai pengunggah, akun tersebut kemudian memutuskan untuk melakukan take down, karena sudah terlalu luas dan melebar asumsinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: