Rusia Berikan Komentar Menohok Atas Mundurnya Boris Johnson dari PM Inggris, 'Badut Dodoh Telah Pergi’

Rusia Berikan Komentar Menohok Atas Mundurnya Boris Johnson dari PM Inggris, 'Badut Dodoh Telah Pergi’

Nama Boris Johnson kembali mencuat setelah Perdana Menteri Inggris Liz Truss mengundurkan diri.- @borisjhonsonuk -

Sedangkan Ketua Majelis Parlemen Rusia, Vyacheslav Volodin menyebutkan bahwa Johnson adalah salah satu ideolog utama perang melawan Rusia hingga Ukraina terakhir. 

Bahkan sebelum Presiden Vladimir Putin memerintahkan invasi 24 Februari, Johnson telah berulang kali mengkritik Putin dan menyebutnya sebagai pemimpin Rusia yang kejam dan membahayakan dunia.

BACA JUGA:Dr Zaidul Akbar Ungkap Keistimewaan Minum Air Kelapa Tua: Masha Allah, Ini Obat Banget!

BACA JUGA:Apakah Ada Cuti Bersama saat Idul Adha? Simak, Inilah 7 Destinasi Wisata di Jakarta

Setelah invasi, Johnson menjadikan Inggris sebagai salah satu pendukung Ukraina terbesar di Barat dengan mengirimkan senjata, menjatuhkan beberapa sanksi paling berat dalam sejarah modern terhadap Rusia.

Selain itu Johnson juga memaksa Ukraina untuk mengalahkan angkatan bersenjata Rusia yang besar. 

Johnson juga telah dua kali melakukan perjalanan ke Kyiv untuk bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

Maria Zakharova selaku juru bicara utama di kementerian luar negeri Rusia, mengatakan kejatuhan Johnson adalah gejala kemunduran Barat.

BACA JUGA:Dicky Topan Meninggal Dunia di Usia 26 Tahun, Ini Penyebabnya

BACA JUGA:Malaysia Masters 2022: Ginting dan Chico Terlibat Bentrok di Axiata Arena Siang Ini

"Moral dari cerita ini adalah jangan berusaha untuk menghancurkan Rusia," kata Zakharova. 

Dukungan Johnson terhadap Ukraina begitu kuat sehingga ia dikenal sebagai ‘Borys Johnsoniuk’ oleh beberapa orang di Kyiv. 

“Dia terkadang mengakhiri pidatonya dengan Slava Ukraini atau kemuliaan bagi Ukraina,” tambah Zakharova.

"Boris Johnson terkena bumerang yang diluncurkan oleh dirinya sendiri," tutup Zakharova.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: