Perdana Menteri Italia Mario Draghi Mengundurkan Diri, Krisis Politik Mulai Hantui Eropa

JAKARTA, DISWAY.ID – Setelah mendapatkan mosi tak percaya dari pendukungnya, Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengundurkan diri.

Pengunduran diri dari Perdana Menteri Italia ini juga terkait atas semakin tingginya biaya hidup di Italia dan krisis politik mulai hantui Eropa.

Dengan pengunduran diri Perdana Menteri Draghi ini maka akan segera dilakukannya pemilihan yang dirancanakan pada September atau Oktober 2022.

Perdana Menteri Mario Draghi resmi menyerahkan surat pengunduran dirinya ke Presiden Sergio Mattarella sehingga Italia memasuki ketidak pastian politik.

BACA JUGA:Bakal Seru Nih! Tak Lama Lagi Tersangka Pembunuhan Brigadir J Diumumkan, Ini Tanda-Tandanya

BACA JUGA:Makam Brigadir J Dijaga Ketat Keluarga dan Warga Jelang Ekshumasi, Sang Ayah Ungkap Harapannya

Hal tersebut juga menambah tantangan yang sudah dihadapi oleh negara, termasuk melonjaknya inflasi dan dampak ekonomi dari invasi Rusia ke Ukraina.

Meskipun telah mengajukan pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri, namun pemerintah Draghi akan tetap menjabat hingga pemilihan dipertengahan tahun.

Pemerintah Italia runtuh pada hari Rabu ketika tiga mitra koalisi utama Draghi menolak mosi tidak percaya untuk mencoba mengakhiri perpecahan dan memperbarui aliansi mereka.

BACA JUGA:Lemkapi: Penonaktifan 2 Pejabat Polri Menjadikan Kasus Penembakan Brigadir J Semakin Jelas

BACA JUGA:Komnas HAM Kantongi Kronologi Detail Tewasnya Brigadir J, Mulai Ada Titik Terang?

Krisis politik telah menjungkirbalikkan stabilitas selama berbulan-bulan di Italia, dan Draghi yang merupakan mantan bankir sentral itu telah berusaha untuk meningkatkan kondisi keuangan negara tersebut.

Draghi mengajukan pengunduran dirinya minggu lalu setelah salah satu mitranya, Five Star Movement tidak lagi memberikan  mendukungnya dalam mosi percaya tentang langkah-langkah mengatasi biaya hidup yang tinggi.

Mattarella pada saat itu menolak pengunduran diri tersebut dan memintanya untuk menghadap parlemen untuk melihat apakah Draghi dapat mempertahankan koalisi yang luas sampai akhir yang direncanakan dari legislatif pada awal 2023.

Sumber: