Kuasa Hukum Duga Terjadi Malpraktek pada Autopsi Pertama Jenazah Brigadir J, Otak Pindah ke Perut

Kuasa Hukum Duga Terjadi Malpraktek pada Autopsi Pertama Jenazah Brigadir J, Otak Pindah ke Perut

Pemakaman Brigadir J--

"Di awal, karena adanya ketidaktransparanan di mana adiknya tidak boleh melihat, pasca penyerahan mayat juga tidak dijelaskan bahwa ada organ tertentu yang sudah tidak di tempatnya," imbuhnya.

Atas temuan tersebut, Martin mengaku kecewa. Sebab hal itu menurutnya, karena ketidakterbukaannya pihak kepolisian usai melakukan autopsi pertama jasad Brigadir J.

"Ketika dilakukan autopsi ulang dan dibuka kepalanya, otak sudah tidak ada di kepala. otak itu sudah berpindah ke perut. Saya tidak tahu, apakah ini prosedur atau bagaimana, namun faktanya seperti itu," tuturnya.

Curiga dengan temuan dari dokter forensik tersebut, Martinpun menyinggung adanya dugaan malpraktek.

Untuk itu, pihak kuasa hukum sedang mendalami dugaan adanya malpraktek di autopsi pertama jenazah Brigadir J.

"Otak itu pindah ke perut bukan karena proses autopsi ulang atau kedua, jadi ini hasil kerja autopsi pertama. Apakah ini ada dugaan malpraktek atau tidak, ini sedang kami dalami," ungkapnya.

Kendati curiga, Martin Lukas Simanjuntak mengaku tidak tahu sama sekali tentang prosedur autopsi.

BACA JUGA:Komentar Keras Soal Kasus Brigadir J, Napoleon Bonaparte: Gak Usah Sembunyi, Ngaku Kau!

Dengan begitu, pihaknya meminta agar dokter forensik yang menjelaskan ke keluarga perihal alasan otak Brigadir J yang dipindahkan ke perut.

"Kenapa di awal tidak ada transparan dan tidak ada penyampaian informasi sehingga ketika dilakukan autopsi kedua, menurut kami sangat janggal," tegasnya. 

"Kami tidak mengerti proses kesehatan, apakah memang ditaruh di perut atau memang tetap harus ada di kepala, nanti ini yang harus menjelaskan, ahli atau dokter yang autopsi di awal," sambungnya.

Mantan Kabareskrim Polri Komjen Pol (Purn) Ito Sumardi pun ikut berkomentar terkait adanya dugaan malpraktek pada autopsi jenazah Brigadir J.

Menurutnya, sebuah hasil autopsi jenazah memang tidak harus selalu dijelaskan ke keluarga korban.

"Sepengetahuan saya, autopsi ini tidak harus disampaikan kepada keluarga. Untuk mencegah terjadinya trauma," kata Komjen Pol (Purn) Ito Sumardi.

Selain itu, Komjen Pol (Purn) Ito Sumardi juga mengomentari analisa terkait temuan organ otak Brigadir J yang dipindahkan ke perut. Menurutnya, hal tersebut sering ia lihat di film-film.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: