Komnas HAM Dapat Bukti Baru atas Kematian Brigadir J, Ada Pengakuan Putri Chandrawathi?
Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam-Syaiful Amri/Disway.id-disway.id
Sementara isu liar tentang dugaan ‘perselingkuhan’ yang deras mengalir pasca tragedi berdarah di kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, itu menjadi 'kembang-kembang' pemberitaan. Meski, Polisi telah memberikan bantahan.
BACA JUGA:Tim Puslabfor Polri Akan Dipanggil Rabu Besok, Komnas HAM: Ini Terkait Penggunaan Senjata
Praktisi hukum Syamsul Arifin mengatakan, poin utama dari kasus yang terjadi pada Putri Chandrawathi hanya membutuhkan satu hal yakni keberanian dan kejujuran.
“Jika benar itu terjadi (pelecehan) Nyonya Putri Chandrawathi bisa mengungkapkannya dengan berbagai cara. Bisa melalui rilis resmi yang disampaikan ke media atau memberikan pernyataan langsung,” jelas Syamsul Arifin.
Langkah ini akan membantu dirinya dalam menutup kasus ini dengan baik. Sejalan dengan proses hukum yang tengah didadalami oleh Bareskrim Polri.
“Kasusnya sudah ditarik. Ini sebuah progres bagus. Meski saya sebut agak sedikit telat,” tandas advokat ini.
BACA JUGA:Polri Segera Umumkan Tersangka Pembunuh Brigadir J, P3S: Tunggu Saja Ini Kodenya
Pastinya sambung, Syamsul, kesaksian Putri Chandrawathi sangat ditunggu. Selama ini baru pihak perantara dan kuasa hukum yang menyampaikan.
“Cepat lambat semuanya akan terbongkar. Jika ada dugaan kebohongan dalam tragedi ini, hukum bisa menjerat dirinya sendiri (Putri Chandrawathi, red),” pungkasnya.
Seperti diketahui, pangkal tewasnya Brigadir J karena kepergok Bharada E yang kabarnya melakukan tindak pelecehan terhadap Putri Chandrawathi. Teriakan dari istri sang jenderal ini yang memantik reaksi Bharada E.
Rumah yang menjadi lokasi tragedi penembakan Brigadir J merupakan rumah singgah yang selama ini digunakan Putri Chandrawathi untuk isolasi mandiri.
Bharada E sendiri berstatus ADV Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang kabarnya tengah bertugas menjaga putra di rumah sang jenderal itu.
Bharada E kabarnya petembak kelas satu di Resimen Pelopor. Bahkan disebut-sebut sebagai pelatih 'vertical rescue' dan di Resimen Pelopor sebagai penembak kelas satu.
Sayangnya, pasca peristiwa baku tembak di kamar pribadi sang jenderal terbongkar, Bharada E belum mau memberikan kesaksian di depan publik. Begitu pula dengan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo belum juga muncul.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: