Hotman Paris: Orang yang Menuduh JNE Menimbun Beras Bansos Itu Fitnah

Hotman Paris: Orang yang Menuduh JNE Menimbun Beras Bansos Itu Fitnah

Menurut Hotman Paris Hutapea, JNE sudah jadi korban fitnah, karena JNE tidak pernah menimbun beras. -m.ichsan-

BACA JUGA:Beras Bansos yang Ditimbun di Depok Sama Sekali Tidak Merugikan Negara, Polisi Berikan Alasannya

BACA JUGA:Setelah Timsus Polri Bentuk Irsus Usut Pelanggaran Kode Etik Kasus Brigadir J

"Kedua, beras ini rusak dalam waktu kontrak Mei dan Juni 2020, selama 1,5 tahun beras rusak disimpan di gudang, cuma makin rusak makin busuk akhirnya dicari inisiatif beras dibuang Nov 2021 takut disalahgunakan," kata Hotman.

"Kalau dibiarkan, takut dijual. Kebetulan ada pemilik lahan setuju, tapi pembongkaran dilakukan orang yang mengaku pemilik lahan. Secara hukum tidak ada unsur perbuatan melawan hukum. Orang-orang yang menuduh itu ditimbun adalah fitnah," papar Hotman.

"Kalau memang ada niat korupsi dan nambah keuntungan kenapa dikubur dan dicurahkan, ya dijual saja diam-diam," imbuhnya.

BACA JUGA:Profil Valencia Tanoesoedibjo, Putri Konglomerat yang Baru Dilamar Kevin Sanjaya, Cantiknya Bikin Meleleh!

BACA JUGA:Gegara Bullying Rp 10 Juta Melayang, Video Disebar di Media Sosial

Pengacara nyentrik ini juga mengungkapkan ada oknum inisial R mengaku pemilik tanah dia sudah lama bermasalah dan tahu ada beras dibuka ke permukaan agar viral. 

"Sekali lagi, JNE tidak menjadi pemilik, mau diambil dan berperkara silakan. Kami hanya meminjam dan ini murni masalah perdata. Kita somasi juga, ini masalah perdata," tegasnya.

BACA JUGA:Asal Nyolong Barang Tante Ternyata Sabu, Siswi SMA Masuk Sel Mapolres Lubuklinggau

BACA JUGA:Refly Harun Sebut Bharada E Layak Tersangka, Maju Kena Mundur Kena: Dia Tetap Kena 'Obstruction of Justice'

"Masalah kepemilikan tanah nggak revelan dengan beras bantuan presiden. JNE melihat ada tanah kosong, ke orang yang menguasai tanah minta izin kubur. Tidak membeli dan menguasai lahan. Ini gara-gara ada orang sengketa pertanahan diviralkan," bebernya.

"Fitnah kelewatan ada telor dan terigu. Proyek JNE hanya mengangkut beras. Kemensos sudah mengecek tidak menyebutkan adanya telor."

"Ini beras harus dijaga sensitivitas klo dibuang sembarangan nanti dipakai. Ada logo banpres dan setiap ada kerusakan langsung ganti," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: