Peluang Komponen Kendaraan Listrik Tanah Air, GIIAS 2022 Wadahi Pelaku Industri Dalam Negeri Ambil Bagian

Peluang Komponen Kendaraan Listrik Tanah Air, GIIAS 2022 Wadahi Pelaku Industri Dalam Negeri Ambil Bagian

Peluang komponen kendaraan listrik Tanah Air, GIIAS wadahi pelaku industri dalam negeri.-giias-

Taufiek melanjutkan bahwa jika produsen komponen dan otomotif itu sendiri tidak mulai melakukan perpindahan perlahan dan adaptasi dengan teknologi terbaru di industri otomotif global, maka ini akan jadi ancaman besar. 

BACA JUGA:Komnas HAM Sebut Rekomendasi Hasil Penyelidikan Kasus Brigadir J Penting Dipublikasikan, Ini Alasannya

BACA JUGA:Hertz MPS 250 S4 Subwoofer 10 Inci dengan Dimensi Compact, Double Magnet Tingkatkan Peforma

Terutama untuk pasar ekspor Indonesia yang berjumlah 80 negara, namun jika semua siap termasuk produsen komponen, maka ekspor ke 80 negara itu bisa tetap terjaga atau kalau bisa dibilang bisa ditingkatkan. 

“Berdasarkan proyeksi internal Kemenperin, jumlah kendaraan ICE yang beredar pada tahun 2030 sebanyak 25,8 juta unit dan menghasilkan emisi 92.2 juta ton CO2. Dalam rangka dukungan pengurangan Emisi CO2, Kementerian Perindustrian mengeluarkan kebijakan pengembangan industri kendaraan bermotor emisi karbon rendah yang diatur dalam Permenperin No. 36 Tahun 2021,” papar Irjen ILMATE.

Dr. Ir, Agus Purwadi, M.T dari perwakilan dari institusi dan pendidikan, menegaskan bahwa kesiapan ekosistem ini juga menjadi kuncian bagaimana elektrifikasi otomotif di Indonesia lebih gampang diterima.

BACA JUGA:Geng Konsorsium Tersengat Lini Masa

BACA JUGA:PSM Makassar Menang Dramatis Atas Rans Nusantara 1-2

Agus menjelaskan bahwa elektrifikasi otomotif ini akan sangat terpengaruh dari kebijakan pemerintah. 

Bukan hanya untuk penggunaan di kota-kota besar, namun juga untuk penggunaan di seluruh Indonesia. 

Hal ini akan menentukan bagaimana masyarakat bisa menerima kendaraan tipe baterai ini dengan cepat atau tidak. 

“Saya melihat bahwa industri yang paling cepat menangkap dan beradaptasi dengan perubahan adalah industri otomotif,” tambah Agus.

BACA JUGA:Catatan Buruk Darwin Nunez di Laga vs Palace, Buang-buang Peluang Berujung Kartu Merah

BACA JUGA:Selain Ferdy Sambo, Novel Bamukmin Minta Irjen Fadil Imran Juga Harus Dinonaktifkan!

Msih dengan Agus, memang kendaraan tidak ada yang benar-benar terbebas dari emisi gas buang, tapi dari sisi presentase yang ada, kita bisa bilang energi yang digunakan adalah energi terbarukan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: