Sindiran Tajam Fadli Zon Usai Jokowi Umumkan Kenaikan BBM: Resep Ekonomi Neoliberal!

Sindiran Tajam Fadli Zon Usai Jokowi Umumkan Kenaikan BBM: Resep Ekonomi Neoliberal!

Politikus Gerindra, Fadli Zon akhirnya berikan tanggapan soal enaikan harga BBM-Fadli Zon Official-YouTube Channel

JAKARTA, DISWAY.ID - Politikus Gerindra, Fadli Zon akhirnya berikan tanggapan soal kenaikan harga BBM.

Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah resmi menaikan harga BBM pada Sabtu 3 September 2022.

Menyikapi hal ini, Fadli Zon tidak segan berikan kritikan tajam. Bahkan anggota DPR RI tersebut sampai menyinggung neoliberal.

Pernyataan Fadli Zon ini diungkapkan melalui akun Twitter pribadinya, pada Sabtu 3 September 2022.

BACA JUGA:Wow Harga Cincin Brigjen Andi Rian Disebut 'Mencolok', Outfit Kemejanya juga Bukan Sembarangan

"Kenaikan BBM berdasarkan mekanisme pasar adalah resep ekonomi neoliberal," ujar  Fadli Zon, dilansir dari Twitter @faldizon, pada Minggu 4 September.

"Resep n perintah konstitusi UUD 1945: 'bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat'," ujar Fadli Zon.

Sontak saja cuitan Fadli Zon ini langsung mendapatkan atensi dari publik di media sosial Twitter.

BACA JUGA:Ferdy Sambo Diprediksi Bakal Dituntut Hukuman Ringan, Alvin Lim: Punya Jasa di Kebakaran Gedung Kejagung

Menurut pantauan Disway.id hingga saat ini tweet Fadli Zon tersebut mendapatkan 225 retweet dan 743 like.

Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan telah berupaya untuk menjaga agar harga BBM tetap terangkau.

Namun, Presiden menyebut bahwa kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat.

BACA JUGA:Taufan Damanik Bongkar Kekuatan 'Mafia' Ferdy Sambo, Ada Keanehan saat Diperiksa: Kadang Senyum, Kadang Nangis

“Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN. Tetapi anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun, dan itu akan meningkat terus. Dan lagi, lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu yaitu pemilik mobil-mobil pribadi,” tutur Kepala Negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: