Fadli Zon Tagih Keris Teuku Umar hingga Diponegoro ke Belanda Untuk Dikembalikan

JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon tagih keris Teuku Umar hingga Diponegoro ke Belanda untuk dikembalikan.

Menurut Fadli sebagian artefak yang dikembalikan Belanda beberapa waktu lalu, masih ada yang belum dikembalikan.

"Masih ada keris-keris dari Belanda yang belum kita terima. Kita akan minta kepada pihak Belanda, terutama untuk mengembalikan keris Teuku Umar, keris Diponegoro yang Nogo Siluman. Kemudian juga ada sejumlah keris lagi," ungkap Fadli ketika ditemui usai pembukaan pameran Pesona Keris Nusantara di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, 25 November 2024.

BACA JUGA:Truk Tronton Jadi Biang Keladi Kecelakaan Maut di Slipi, Ini Kronologinya

BACA JUGA:Pesona Keris Nusantara di Museum Nasional Indonesia, Perayaan 19 Tahun Pengakuan UNESCO

Selain itu, ia juga menyebut masih ada keris lain yang sebagian berasal dari keris Perang Kukutan Bali yang sebagiannya sudah dikembalikan.

"Sebagian kecil dari keris Perang Kukutan Bali sudah dikembalikan," lanjutnya.

Sementara itu, ia juga baru saja meresmikan pembukaan pameran Pesone Keris Nusantara di Museum Nasional Indonesia, Jakarta yang menampilkan beberapa koleksi keris yang telah dikembalikan Belanda.

BACA JUGA:Kepada Media Thailand, Asnawi Mangkualam Sebut Timnas Indonesia Kalahkan Vietnam Lebih Mudah Sekarang

BACA JUGA:Cara Dapat Potongan Harga Tiket Kereta Api untuk Lansia dan TNI/Polri, Cek Ketentuannya!

"Kalau kita lihat juga, keris-keris yang ada di Museum Nasional Indonesia ini banyak keris-keris yang bersejarah, termasuk keris yang baru saja dikembalikan dari Belanda, dari Volkenkunde Museum."

Pameran yang menghadirkan ratusan keris Indonesia ini berlangsung selama 25 November hingga 31 Desember 2024.

"Dari pameran ini kita bisa lihat bagaimana keris tidak hanya ada di Jawa, tapi juga menyebar ke seluruh Nusantara, ke Bali, Lombok, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, bahkan ke mancanegara," paparnya.

Dijelaskannya, keris yang dipamerkan di sini merupakan koleksi dari Museum Nasional Indonesia serta hasil kontribusi para pelaku perkerisan di bawah naungan Serikat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI).

Sumber: