Kenaikan Tarif Angkutan Umum Bikin Supir Senyum Penumpang Manyun

Kenaikan Tarif Angkutan Umum Bikin Supir Senyum Penumpang Manyun

Jika tarif angkutan umum tidak dinaikan akan mempengaruhi biaya oprasionalnya, namu jika naik penumpang protes.-Bambang Dwi Atmodjo-

JAKARTA, DISWAY.ID – Kenaikan BBM jenis Pertalite, Pertamax dan Solar mempengaruhi pendapatan para supir angkot salah satunya supir angkot M-18 jurusan Kampung Melayu – Pondok Gede, Menurut Budi yang sedang menunggu Penumpang di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Jumat 9 September 2022.

Menurut Budi kenaikan BBM ini mempengaruhi pendapatanya yang sehari-hari menurun.

“Menurut saya pemerintah menaikan BBM terlalu tinggi, saya sebagai supir angkot merasa pendapatan sehari-harinya menurun,” ujarnya.

Budi menambahkan kalau tarif angkutan umum tidak dinaikan akan mempengaruhi biaya oprasionalnya, namu jika naik penumpang manyun.

BACA JUGA:Polda Metro Jaya Salurkan Bansos Kapolri ke Masyarakat Terdampak BBM

BACA JUGA:Sandiaga Uno Siap Digadang Capres, Gerindra: Itu Ada Konsekuensinya

“Biaya oprasional akan naik pasti, jika tarif tidak dinaikan, kendati demikian budi berinisiatif menaikan harga angkotnya dari Kampung melayu tujuan Pondok gede yang sebelumnya Rp 6 ribu jadi Rp 7 ribu, tapi kebanyakan penumpang yang protes,” ujarnya.

Pemerintah DKI Jakarta yang rencananya menaikan tarif angkutan umur regular disambut positif oleh para supir.

“Alhamdulillah kalo akan naik, saya berharap secepatnya dinaikan, menurut budi saat ini banyak transportasi non-umum seperti ojek online yang sudah diumumkan kenaikanya, begitu juga transportasi umum seperti bus dengar-dengar sudah naik,” ucap pria asal Ambon ini.

BACA JUGA:Hasil Uji Lie Detector Ferdy Sambo Tak Dibuka Kepolisian, Irjen Pol Dedi Prasetyo Ungkap Alasanya

BACA JUGA:6 Jam Ferdy Sambo Jalani Pemeriksaan Lie Detector, Bagaimana Hasilnya?

Naiknya harga BBM membuat para supir bingung dan harus putar otak untuk bisa hidup dan memenuhi kebutuhanya, menurutnya naiknya BBM membuat biaya oprasional meningkat.

“Sebelum naik BBM saya isi bensin buat narik Rp 80 ribu, Sekarang setelah naik jadi Rp 100 ribu lebih, pusing saya,” tambahnya.

Penumpang yang menggunakan transportasi angkot regular juga mulai menurun, sekarang banyak moda transportasi yang bisa masyarakat pilih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: