Ojol Tergeletak dengan Mulut Berbusa Disangka Kena Ayan Ternyata Minum Racun Serangga

Ojol Tergeletak dengan Mulut Berbusa Disangka Kena Ayan Ternyata Minum Racun Serangga

Driver ojol mulutnya berbusa tergeletak di belakang Balai Kota Makassar. Ditolong anggota Sat Pol PP dari mulutnya keluar busa diduga minum racun serangga, Senin 19 September 2022. -Tangkapan layar video amatir warga-oganilir.disway.id

Kejang berbeda dengan penyakit epilepsi. Kejang memang gejala utama dari penyakit epilepsi. Namun, tidak semua orang yang mengalami kejang menderita ayan.

Umumnya, seseorang tidak dianggap mengidap ayan jika ia tidak pernah mengalami dua kali kejang atau lebih dalam waktu 24 jam kejang tanpa alasan jelas. 

Namun pada pengidap epilepsi, kejang bisa terjadi lebih dari sekali alias berulang di waktu yang sama atau di waktu berbeda. 

Bahkan, pada beberapa kasus, epilepsi bisa menyebabkan kejang di saat tidur. Kemungkinan besar ini terjadi karena adanya perubahan fase tubuh dari bangun ke tidur yang memicu aktivitas tidak normal di otak.

Tanda-tanda & gejala penyakit epilepsi

Penyakit ayan terjadi akibat aktivitas abnormal di otak yang dapat memengaruhi proses apa pun yang diatur oleh otak Anda. Dalam banyak kasus, gejala epilepsi berlangsung secara spontan dan singkat.

Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala penyakit ayan (epilepsi) yang umumnya terjadi, baik pada bayi, anak atau orang dewasa.

  •   Kebingungan sementara.
  •   Mata kosong (bengong) menatap satu titik terlalu lama.
  •   Gerakan menyentak tak terkendali pada tangan dan kaki.
  •   Hilang kesadaran sepenuhnya atau sementara.
  •   Gejala psikis.
  •   Kekakuan otot.
  •   Gemetar (tremor) atau kejang, pada sebagian anggota tubuh (wajah, lengan, kaki) atau keseluruhan.
  •   Kejang yang diikuti oleh tubuh menegang dan hilang kesadaran secara tiba-tiba, yang bisa menyebabkan orang tersebut tiba-tiba terjatuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: oganilir.disway.id