Tragedi Kanjuruhan Melebihi Peristiwa Heysel, Ratusan Suporter Meninggal
Mencekam, kondisi stadion Kanjuruan, Malang, Jawa Timur pasca pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu 1 Oktober 2022.-Tangkapan Layar/Twitter/@@SonyFirmanAli3-Disway.id
Lalu tiba-tiba sekitar satu jam sebelum kick off kelompok hooligan Liverpool menerobos pembatas masuk ke wilayah tifosi Juventus.
Tidak terjadi perlawanan karena yang berada di bagian tersebut bukanlah kelompok Ultras. Pendukung Juventus pun berusaha menjauh namun kemudian sebuah tragedi terjadi.
Dinding pembatas di sektor tersebut roboh karena tidak kuasa menahan beban dari orang-orang yang terus beruhasa merangsek dan melompati pagar.
Ratusan orang tertimpa dinding yang berjatuhan. Akibat peristiwa ini sebanyak 39 orang meninggal dunia dan 600 lebih lainnya luka-luka.
Meskipun terjadi peristiwa yang mengenaskan dengan jumlah korban yang begitu besar, panitia memutuskan untuk terus melanjutkan pertandingan.
Kick off dilakukan setelah kapten kedua kesebelasan meminta penonton untuk tenang. Alasan lain adalah untuk meredam atmosfer kerusuhan yang mulai menyebar.
BACA JUGA:Jelang Arema FC Vs Persebaya, Aji Santoso: Harus Punya Mental Kuat
Tifosi Ultras Juventus di bagian lain stadion sempat akan melakukan pembalasan.
Mereka mencoba untuk bergerak ke arah pendukung Liverpool namun berhasil dicegah satuan keamanan. Dengan dimulainya pertandingan maka suasana bisa mulai dikendalikan.
Pertandingan itu sendiri dimenangi Juventus dengan hasil akhir 1 - 0. Michel Platini mencetak gol semata wayang Juventus dari titik penalti setelah Michael Platini dilanggar oleh pemain Liverpool.
INI BUKAN BERBICARA PERSEBAYA ATAU AREMA, TAPI BERBICARA SOAL SEPAKBOLA.
SALING INTROSPEKSI DIRI
TIDAK ADA SEPAKBOLA YANG SEHARGA NYAWA MANUSIA
Kanjuruhan Disaster ~ pic.twitter.com/trH2nPyGv5 — Sony Firman Ali (@SonyFirmanAli3) October 1, 2022
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: