Abel Camara Syok Lihat Sejumlah Aremania Tewas di Ruang Ganti Tim: Kami Lihat 7-8 Orang Akhirnya Meninggal

Abel Camara Syok Lihat Sejumlah Aremania Tewas di Ruang Ganti Tim: Kami Lihat 7-8 Orang Akhirnya Meninggal

Striker Arema FC, Abel Camara bercerita bagaimana kronologi terjadinya tragedi Kanjuruhan yang mengakibatkan sejumlah orang meninggal dunia. Dia bahkan menjadi saksi tewasnya beberapa Aremania di ruang ganti tim.-Foto/Instagram/Abel Camara-

MALANG, DISWAY.ID-- Abel Camara, striker Arema FC yang mencetak dua gol di laga derby Jawa Timur, menjadi saksi bagaimana Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022 itu pecah di depan matanya sendiri.

Abel Camara mengatakan, pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya merupakan derby yang sudah lama.

Atmosfer laga ini bahkan sudah terasa selama sepekan sebelum laga bertanding.

BACA JUGA:Buntut Tragedi Kanjuruhan Mahfud MD Ajak PSSI Rapat Kerja, Masa Depan Sepakbola Indonesia Ditentukan Hari Ini

“Ini adalah derby yang sudah lama, dan selama seminggu sudah terasa di seluruh kota bahwa itu adalah pertandingan dengan lebih dari tiga poin," kata Camara kepada media Portugal, Mais Futebol.

Bagi Aremania, kemenangan atas Persebaya di Stadion Kanjuruhan merupakan harga mati.

Sebab, 23 tahun Arema FC tak pernah kalah dari Persebaya di Stadion kebanggaan Arek Malang itu.

"Mereka bilang ini adalah pertandingan hidup dan mati, bahwa kami bisa kalah di setiap pertandingan kecuali yang ini. Ada ketegangan di udara," lanjut Camara.

BACA JUGA:Valentino 'Jebret' Mundur dari Siaran Liga 1 Buntut Kanjuruhan Rusuh: Kegelisahan dan Frustasi

Namun, ekspektasi di pertandingan kali ini tak sesuai harapan Aremania, tim kesayangannya kalah dari Persebaya 2-3 untuk pertama kalinya di Kanjuruhan.

Sebelum laga usai, wasit sempat memberikan tambahan waktu selama 7 menit, namun para pemain Arema tak dapat memanfaatkan kesempatan.

BACA JUGA:Korban Meninggal Dunia Tragedi Kanjuruhan Bertambah 174 Orang, Presiden FIFA: Sebuah Tragedi di Luar Nalar

Setelah pertandingan usai, Camara mengatakan para pemain awalnya berdiam diri di lapangan, lalu pergi ke atas tribun penonton untuk memberi gesture permohonan maaf.

Tak lama para pemain Arema mengangkat kedua tangan tanda permohonan maaf karena kalah, sejumlah Aremania mulai masuk ke lapangan untuk menyasar para pemain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: