Kemensos Miliki Program Perlinsos Tekan Angka Stunting
DPR RI Komisi IX, Netty Prasetiyani.-ist-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Kementerian Sosial disebut punya program Perlindungan Sosial (Perlinsos) untuk tangani penurunan angka stunting di Indonesia.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi IX, Netty Prasetiyani mengatakan Kemensos juga berperan dalam menangani stunting melalui program Perlinsos.
"Penanganan stunting ini ada juga di Kementerian Sosial dalam bentuk Perlinsos," katanya kepada Wartawan disway.id, Minggu 9 Oktober 2022.
BACA JUGA:Bertemu PSSI, Presiden FAM Ucapkan Duka Cita dan Dukungan
Diungkapkannya, bantuan Perlinsos tersebut diberikan kepada keluarga yang disebut beresiko mengalami stunting di Indonesia.
"Karena diharapkan perlindungan sosial yang diberikan pada keluarga yang beresiko stunting," ungkapnya.
Dijelaskannya, Perlinsos diharapkan mampu membuat keluarga yang menerima mendapatkan bahan pangan yang bergizi, sehingga mengurangi potensi stunting.
"Maka Perlinsos ini diharapkan mampu membuat keluarga-keluarga tersebut membelanjakan bahan pangan yang bergizi atau bernutrisi untuk balita stuntingnya." tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut terus bekerja sama menekan penurunan angka stunting.
BACA JUGA:Tekan Angka Stunting, DPR RI Jelaskan Upayanya
Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani menjelaskan ada beberapa langkah yang dilakukan dalam menangani stunting di Indonesia.
"Menurut perpres 72 tahun 2021 meskipun koordinator atau leading sektornya adalah BKKBN sebagai ketua pelaksana percepatan penurunan stunting nasional, tapi yang terlibat di dalamnya ada 17 kementerian dan lembaga," katanya kepada disway.id, Minggu 9 Oktober 2022.
"Jadi yang pertama yang selalu saya tanyakan, tekankan kepada pemerintah ya seperti apa strategi, koordinasi dan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga dalam menangani stunting ini," tambahnya.
Dijelaskannya, terdapat beberapa cara dalam menangani angka stunting ini, seperti intervensi spesifik, intervensi sensitif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share:
