Mental Pemain Timnas Indonesia Down, Kubur Mimpi ke Piala Asia U-17 2023, Bima Sakti: Kami Fokus UYG 2022
Timnas Indonesia menelan kekalahan telak atas Malaysia dengan skor 1-5 pada laga yang berlangsung di Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Minggu 9 Oktober 2022.-FAM Malaysia -Disway.id
BACA JUGA:Iker Casillas Akhirnya Beri Klarifikasi Soal Pengakuannya Gay: Akun Saya Dibajak
Bagi Indonesia, pencapaian di Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 membuat mereka gagal mengulangi prestasi edisi 2018.
Saat itu skuad berjuluk Garuda Asia tampil di Piala Asia U-16 2018 di Malaysia dan berhasil menembus perempat final.
Sejatinya, pada 2019, Indonesia yang dilatih Bima Sakti sukses lolos ke Piala Asia U-16 2020. Akan tetapi, turnamen itu dibatalkan oleh AFC karena pandemi Covid-19.
Menanggapi kegagalan skuadnya di Kualifikasi Piala Asia U-17 2023, Bima Sakti mengucapkan permintaan maaf kepada pencinta sepak bola nasional.
BACA JUGA:Menyedihkan Timnas Indonesia Dibantai Malaysia 1-5, Pelatih Kiper Markus Horison Mendadak Trending
"Kecewa dan sedih, itu pasti. Saya mengatakan kepada pemain agar mengambil pelajaran dan pengalaman dari turnamen ini. Karier mereka masih panjang. Semua ini tanggung jawab saya sebagai pelatih," kata Bima.
Juru taktik berusia 46 tahun itu pun fokus untuk membawa timnya bertanding di kompetisi selanjutnya yaitu Asian Youth Games (AYG) 2022 di China pada Desember.
"Sebelum itu, kami akan mengembalikan para pemain ke klub. Mereka harus bangkit dan tidak boleh putus asa," kata Bima menambahkan.
"Saat mereka membuat gol ketiga, kami semakin down. Kami berusaha meningkatkan mental pemain lagi, tetapi tekanan laga ini memang tinggi," ujar Bima dalam konferensi pers usai pertandingan di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
BACA JUGA:Kalahkan Palestina, Taktik Bima Sakti Diuji Saat Timnas Indonesia Bersua Malaysia di Laga Terakhir
Menurut juru taktik berusia 46 tahun itu, situasi psikologis yang tak lagi kokoh membuat Indonesia sulit fokus. Semua rencana pun gagal terlaksana di lapangan.
Skuad berjuluk Garuda Asia kesulitan dalam mengantisipasi serangan-serangan Malaysia. Padahal, mereka sudah menyusun strategi untuk meredam tim muda Harimau Malaya.
"Kami sudah mengetahui mereka mempunyai serangan balik yang cepat. Namun, kami sulit mengantisipasinya karena kurang koordinasi. Tidak ada yang menyangka skor bisa sebesar itu," tutur Bima.
Dia melanjutkan, dua pemain Malaysia yang semestinya masuk dalam perhatian penuh Indonesia adalah Muhammad Arami Wafiy dan Muhammad Anjasmirza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: