Melihat Pasar Mampang Prapatan yang Terabaikan
Bambang Dwi Atmodjo- Bambang Dwi Atmodjo-Bambang Dwi Atmodjo
JAKARTA, DISWAY.ID- Kondisi Pasar Mampang Prapatan, Jakarta Selatan sangat memprihatinkan. Sejak pandemi Covid-19 menghantam ekonomi 2 tahun silam, Pasar Mampang ikut terpuruk.
Pemandangan yang terlihat kini gelap, sepi pengunjung, banyak kios tutup. Atap gedung tak lagi menaungi dengan sempurna. Banyak yang bocor dan tidak layak.
Terlihat hanya beberapa toko yang buka dan masih bertahan. Walau sepi pengunjung, mereka tetap bertahan berdagang.
BACA JUGA:Pasar Mampang Sepi Pembeli, Pendapatan Pedagang Turun Sampai 70 Persen
Mayoritas kios-kios di pasar Mampang tutup, ada juga yang disegel dengan garis kuning hitam.
Terlihat juga pada kios yang tutup itu terdapat bacaan ‘Kios ditutup sementara’ ataupun ‘Kios disewakan’ lengkap dengan keterangannya.
Debu, sarang laba-laba menghiasai dinding tembok pasar. Terabaikan, tidak terurus.
Padahal, sebelum pandemi Pasar Mampang menjadi salah satu destinasi belanja yang ramai di Selatan Jakarta.
Kondisi ekonomi pasar ini diperparah dengan perkembangan teknologi yang menawarkan belanja online.
Pedagang Pasar Mampang Prapatan bersuara, meminta perhatian pemerintah. Hendry, salah satu pedagang asal Kalimantan yang berdagang jam berharap perhatian pemerintah.
Hendry yang saat ini menginjak usia 50 tahun, berharap pemerintah bisa menghidupkan kembali pasar Mampang agar lebih ramai seperti sebelumnya.
BACA JUGA:Harga Minyak Kembali Bergejolak! AS Siap Buang Cadangan 15 Juta Barel ke Pasar Global
“Harapan saya untuk Pasar Mampang ini supaya dihidupkan kembali dan dipromosikan supaya bisa menarik pengunjung seperti semula, di sini banyak tempat yang kosong supaya dijadikan tempat makan untuk orang kantor yang berada di sekitar sini,” pintanya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: